3 Studi Kasus PPG Piloting 2024 untuk Guru yang Banyak Dicari

3 Studi Kasus PPG Piloting 2024 untuk Guru yang Banyak Dicari
Sumber :
  • Canva

Gadget – Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) menjadi jalur utama bagi guru di Indonesia untuk mendapatkan sertifikasi sebagai pengajar profesional. Salah satu tahapan penting dalam PPG adalah piloting, yang bertujuan untuk menguji implementasi pembelajaran sebelum diterapkan lebih luas. PPG Piloting 2024 menghadirkan berbagai studi kasus yang dapat menjadi acuan bagi guru untuk menghadapi tantangan di kelas.

3 Contoh Studi Kasus 500 Kata: Uji Kompetensi Guru PPG Terbaik!

Berikut ini tiga contoh studi kasus PPG Piloting 2024 yang bisa dijadikan referensi oleh para peserta program PPG.

Studi Kasus 1: Pembelajaran Berdiferensiasi di Kelas

3 Contoh Studi Kasus 500 Kata: Uji Kompetensi Guru PPG Terbaik 2024

A. Permasalahan yang Dihadapi

Guru menghadapi tantangan dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi di kelas rendah. Perbedaan signifikan dalam kemampuan murid menjadi kendala utama. Beberapa siswa cepat memahami materi, sementara yang lain membutuhkan pendampingan intensif. Ada pula siswa yang cenderung pasif dan sulit berpartisipasi dalam diskusi.

11 Drama Korea Terbaik Jang Seung Jo yang Wajib Ditonton, Aktingnya Konsisten Kuat dan Berkesan

B. Upaya Mengatasi Masalah

Guru melakukan asesmen awal untuk mengidentifikasi kebutuhan setiap murid. Berdasarkan hasil asesmen, guru menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan mengelompokkan siswa berdasarkan tingkat pemahaman. Siswa yang membutuhkan bantuan diberikan pendampingan khusus, sementara siswa yang lebih mahir diberi tantangan tambahan.

Selain itu, media pembelajaran bervariasi, seperti video dan gambar, digunakan untuk meningkatkan minat belajar siswa. Guru juga menyediakan pertanyaan pemantik bagi siswa yang pasif untuk merangsang mereka berbicara dan berpartisipasi.

C. Hasil Upaya

Setelah menerapkan strategi ini, siswa yang sebelumnya pasif mulai lebih aktif dalam diskusi dan menunjukkan peningkatan pemahaman. Siswa yang awalnya kesulitan kini mampu mengejar ketertinggalan, sedangkan siswa yang mahir merasa lebih tertantang dengan tugas-tugas yang diberikan.

D. Pengalaman Berharga

Pembelajaran berdiferensiasi memberikan pengalaman penting tentang perlunya memahami kebutuhan individu setiap siswa. Dengan pendekatan ini, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan sesuai dengan kemampuan murid.

Studi Kasus 2: Meningkatkan Motivasi Siswa yang Rendah

A. Permasalahan yang Dihadapi

Di kelas dengan latar belakang siswa yang beragam, seorang guru menghadapi tantangan besar ketika sebagian siswa menunjukkan minat belajar yang sangat rendah. Mereka sering tidak fokus, malas mengerjakan tugas, dan kurang partisipatif selama proses pembelajaran. Kesulitan pemahaman materi juga menjadi masalah utama bagi beberapa siswa.

Halaman Selanjutnya
img_title