Elon Musk Dukung Israel Lawan Hamas di Jalur Gaza
- Getty Images/Handout
Gadget – Elon Musk, menemui Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Senin, 27 November 2023. Sebelumnya, pada 7 Oktober, Musk mengunjungi kibbutz yang menjadi sasaran serangan Hamas. Musk menyatakan dukungannya terhadap operasi militer Israel melawan Hamas di Jalur Gaza.
Kunjungan Musk tersebut terjadi di tengah kontroversi yang ia buat baru-baru ini. Musk menuai kecaman setelah menyebut postingan media sosial yang dianggap mendukung anti-Semitisme. Dalam postingan tersebut, Musk menegaskan teori konspirasi bahwa orang-orang kulit putih di Barat telah digantikan oleh imigran di Selatan dengan bantuan Yahudi.
Menurut Al-Jazeera, Selasa (28/11), Elon Musk mengaku terkejut melihat kondisi lokasi yang hancur akibat serangan Hamas pada 7 Oktober. Serangan tersebut menewaskan sekitar 1.200 warga Israel.
Musk mengungkapkan rasa terkejutnya saat melihat lokasi pembantaian yang ditinggalkan oleh serangan Hamas pada 7 Oktober. Ia juga menyatakan dukungannya atas upaya Israel untuk menghancurkan Hamas, yang menurutnya diperlukan untuk mencapai perdamaian dengan Palestina.
Kunjungan Musk ke Israel tersebut dilaksanakan pada hari keempat gencatan senjata antara kedua negara. Selain bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Musk juga dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog dan keluarga tahanan Israel yang disandera Hamas.
Sebelumnya, Musk mengumumkan akan membantu memberikan akses internet yang mati total selama beberapa hari di jalur Gaza yang di akibatkan oleh serangan Israel.
“Starlink akan mendukung sambungan komunikasi bagi organisasi bantuan yang diakui internasional di Gaza,” ungkap cuitan Elon Musk di X, Minggu (29/10).
Pemadaman telepon dan internet di Jalur Gaza mengisolasi warga sipil dari dunia luar dan satu sama lain.
Hal ini membuat panggilan ambulans dan komunikasi dengan kolega menjadi mustahil, terutama di tengah serangan udara dan darat Israel yang meluas.
Saat ini Platform X telah menjadi pusat informasi dan perdebatan seputar konflik di Gaza, di mana pejabat pemerintah dan pengguna yang mendukung baik Israel maupun Palestina berbagi beragam konten. Namun, banyak kritikus yang menyoroti bahwa platform ini juga telah memperkuat penyebaran informasi yang salah, teori konspirasi, dan konten berbenci, termasuk yang bersifat anti-Semitisme, selama masa konflik tersebut.
Sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober, laporan dari ADL menunjukkan lonjakan hampir 400 persen dalam insiden anti-Semitisme di Amerika Serikat dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya.
Menurut laporan Dewan Hubungan Amerika-Islam, antara tanggal 7 Oktober dan 4 November terjadi peningkatan sebesar 216 persen dalam insiden yang berkaitan dengan Islamofobia dan sikap anti-Arab.