Ramadan 2025 Akan Dihiasi Dua Gerhana, Ini Jadwal dan Faktanya!
Gadget – Fenomena astronomi langka akan terjadi pada bulan Ramadan 1446 H, tepatnya pada Maret 2025. Dua gerhana akan menghiasi langit, yaitu Gerhana Bulan Total dan Gerhana Matahari Sebagian. Sayangnya, kedua fenomena ini tidak akan bisa disaksikan dari Indonesia.
Empat Gerhana Sepanjang 2025
Menurut laporan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), tahun 2025 akan mengalami empat kali gerhana, terdiri dari:
- Dua Gerhana Bulan Total
- Dua Gerhana Matahari Sebagian
Dua di antaranya akan terjadi pada Maret 2025, bertepatan dengan bulan Ramadan, sementara dua sisanya diprediksi berlangsung pada September 2025.
Jadwal Dua Gerhana di Ramadan 2025
Berdasarkan data BRIN, berikut jadwal dua gerhana yang terjadi pada bulan Ramadan tahun ini:
- Gerhana Bulan Total – 13-14 Maret 2025 (Pertengahan Ramadan)
- Gerhana Matahari Sebagian – 29 Maret 2025 (Akhir Ramadan)
Meskipun menarik secara ilmiah, kedua gerhana ini tidak akan bisa disaksikan di Indonesia. Fenomena ini hanya dapat terlihat dari Eropa, Amerika, dan Arktik.
Apa Itu Gerhana Bulan Total?
Gerhana Bulan Total terjadi ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga Bumi menghalangi cahaya Matahari yang seharusnya menyinari Bulan. Dalam kondisi ini, Bulan tidak akan tampak hitam pekat, melainkan berwarna merah akibat efek pembiasan cahaya Matahari oleh atmosfer Bumi.
Fenomena ini sering disebut "Blood Moon" atau Bulan Merah karena tampilannya yang menyerupai warna darah.
Keunikan lainnya, Gerhana Bulan Total aman untuk dilihat dengan mata telanjang, berbeda dengan Gerhana Matahari yang membutuhkan alat pelindung khusus.
Gerhana Matahari Sebagian: Apa yang Terjadi?
Sementara itu, Gerhana Matahari Sebagian terjadi ketika Bulan hanya menutupi sebagian cahaya Matahari, menyebabkan Matahari tampak seperti "terkikis" sebagian.
Gerhana ini berbeda dengan Gerhana Matahari Total, karena dalam fenomena ini, Matahari tidak akan sepenuhnya tertutup oleh Bulan.
Kenapa Gerhana Ini Tidak Bisa Dilihat dari Indonesia?
Banyak yang bertanya, mengapa dua gerhana ini tidak bisa disaksikan dari Indonesia?
Fenomena gerhana bergantung pada posisi Matahari, Bulan, dan Bumi, serta lokasi geografis pengamat di permukaan Bumi. Berdasarkan perhitungan astronomi, lintasan dua gerhana ini hanya akan melewati Eropa, Amerika, dan Arktik, sehingga wilayah Indonesia tidak berada dalam jalur pengamatannya.
Namun, bagi masyarakat Indonesia yang ingin menyaksikan fenomena ini, masih ada opsi untuk menonton siaran langsung melalui berbagai kanal astronomi yang biasanya menayangkan gerhana secara real-time.
Fenomena Langit Ramadan 2025: Menarik untuk Disimak
Meskipun tidak dapat disaksikan secara langsung di Indonesia, dua gerhana ini tetap menjadi momen penting dalam dunia astronomi.
Bagi umat Islam, fenomena ini juga menjadi pengingat untuk melaksanakan Salat Gerhana, yang merupakan anjuran dalam Islam ketika terjadi gerhana Matahari maupun Bulan.
Selain itu, kejadian ini juga bisa menjadi ajang edukasi bagi masyarakat mengenai bagaimana gerhana terjadi dan dampaknya terhadap Bumi.
Kesimpulan
Ramadan 2025 akan dihiasi dengan dua gerhana langka, yaitu Gerhana Bulan Total pada 13-14 Maret dan Gerhana Matahari Sebagian pada 29 Maret. Sayangnya, keduanya tidak bisa disaksikan dari Indonesia karena hanya akan terlihat di Eropa, Amerika, dan Arktik.
Meski begitu, fenomena ini tetap menjadi peristiwa astronomi yang menarik, baik dari segi ilmiah maupun keagamaan. Masyarakat yang ingin menyaksikan bisa mengikuti siaran langsung dari berbagai kanal astronomi internasional.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |