SMK 4 Tahun? Ini Alasan Pemerintah Perpanjang Masa Studi dan Dampaknya!

SMK 4 Tahun? Ini Alasan Pemerintah Perpanjang Masa Studi dan Dampaknya!
Sumber :
  • smkbhaktikaryakra

Gadget – Pemerintah tengah merancang kebijakan baru yang akan menambah masa studi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari tiga tahun menjadi empat tahun. Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan lulusan SMK dalam menghadapi dunia kerja, khususnya bagi mereka yang ingin bekerja di luar negeri.

Rencana Perpanjangan Masa Studi SMK

Prabowo Resmi Teken Perpres, ISI Denpasar Berganti Nama Jadi ISI Bali

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, mengungkapkan bahwa skema baru ini terdiri dari tiga tahun masa studi reguler dan satu tahun tambahan yang dikhususkan untuk persiapan kerja di mancanegara.

"Akan ada beberapa SMK yang nanti kami rancang untuk masa studinya bukan tiga tahun, tetapi empat tahun. Satu tahun terakhir akan difokuskan sebagai persiapan bagi lulusan yang ingin bekerja di luar negeri," ujar Mu'ti dalam konferensi pers di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Senin (24/3/2025).

Klaim Saldo DANA Gratis Rp700.000, Segera Daftar Prakerja Gelombang 72

Kebijakan ini diharapkan dapat menjawab permasalahan banyaknya lulusan SMK yang berminat bekerja di luar negeri tetapi tidak memiliki persiapan yang cukup untuk mendapatkan pekerjaan profesional.

Meningkatkan Daya Saing Lulusan SMK

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa meskipun lulusan SMK telah dibekali keterampilan teknis, banyak dari mereka yang masih kesulitan bersaing di pasar kerja internasional. Faktor utama yang menjadi kendala adalah kurangnya pelatihan tambahan serta keterampilan penunjang, seperti bahasa asing, sertifikasi internasional, dan pemahaman terhadap budaya kerja global.

Klaim Saldo DANA Gratis Rp700.000, Segera Daftar Prakerja Gelombang 69

"Kami harap kebijakan ini bisa menjadi solusi bagi lulusan SMK yang ingin berkarier di luar negeri namun belum memiliki bekal yang cukup untuk bersaing di dunia kerja internasional," tambah Mu'ti.

Dukungan dari Kementerian Ketenagakerjaan

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengungkapkan bahwa penambahan masa studi ini akan menjadi bagian dari program transisi dari sekolah ke dunia kerja (School to Work Transition). Program ini juga akan dilengkapi dengan pembekalan keterampilan digital guna menjawab tuntutan industri yang semakin berkembang.

"Kami di Kementerian Ketenagakerjaan juga sedang merumuskan program pembekalan School to Work Transition yang berkaitan dengan IP digital. Ini akan membantu lulusan SMK lebih siap menghadapi persaingan kerja," ungkap Yassierli.

Menyesuaikan dengan Perkembangan Industri

Salah satu tujuan utama dari kebijakan ini adalah memastikan lulusan SMK dapat dengan mudah beradaptasi dengan perubahan industri, termasuk tren revolusi industri 4.0 dan 5.0 yang menuntut tenaga kerja memiliki keterampilan yang lebih kompleks.

Menurut Yassierli, Indonesia tengah menyiapkan tenaga kerja yang siap menghadapi perubahan industri di masa depan, termasuk ekonomi hijau (green economics) yang mulai menjadi fokus global.

"Dengan perpanjangan masa studi ini, kami berharap lulusan SMK tidak mengalami kesulitan saat harus melakukan upskilling atau reskilling sesuai dengan kebutuhan industri yang terus berkembang," pungkasnya.

Dampak dan Tantangan Implementasi

Meskipun kebijakan ini menawarkan banyak manfaat, implementasinya juga akan menghadapi sejumlah tantangan, antara lain:

  • Kesiapan Kurikulum – Kurikulum harus disesuaikan agar satu tahun tambahan benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi siswa.
  • Kualitas Pengajar – Diperlukan tenaga pendidik yang kompeten untuk membimbing siswa selama masa persiapan kerja.
  • Kerjasama dengan Dunia Industri – Agar lulusan lebih siap, perlu ada keterlibatan perusahaan dalam memberikan pelatihan langsung.
  • Dukungan Infrastruktur – Sekolah harus dilengkapi dengan fasilitas dan teknologi yang menunjang proses pembelajaran.

Kesimpulan

Perpanjangan masa studi SMK menjadi empat tahun merupakan langkah strategis untuk meningkatkan daya saing lulusan di pasar kerja, terutama bagi mereka yang ingin bekerja di luar negeri. Namun, agar kebijakan ini benar-benar efektif, perlu ada koordinasi yang baik antara pemerintah, sekolah, dan dunia industri.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget