AI untuk Rakyat: Komdigi Tekankan Kecerdasan Buatan Harus Dorong Pertumbuhan Masyarakat.

Menteri Komunikasi dan Digital Meuty Hafid
Sumber :
  • antaranews.com

Gadget – Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, baru-baru ini mengingatkan sebuah hal penting: penggunaan dan pengembangan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di Indonesia harus mampu memberikan ruang bagi masyarakat untuk tumbuh dan berkembang. Ini bukan hanya tentang inovasi, tetapi juga tentang dampak sosial.

5 Bahaya Tersembunyi Jika Terlalu Banyak Mengandalkan AI

"AI harus membuat pelayanan publik lebih dekat, membuat kebijakan yang lebih responsif, dan membuka lebih banyak pintu bagi masyarakat untuk tumbuh," kata Meutya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin lalu. Pernyataan ini menegaskan bahwa tujuan utama pengembangan AI di tanah air adalah untuk kesejahteraan dan kemajuan seluruh lapisan masyarakat.

Meutya lebih lanjut menekankan bahwa pengembangan kecerdasan buatan di Indonesia harus berorientasi pada kebermanfaatan publik. Artinya, AI harus mendorong kebijakan yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat, serta membuka lebih banyak pintu bagi masyarakat untuk tumbuh dan berkembang di berbagai sektor kehidupan.


Semangat Gotong Royong dalam Pengembangan AI Lokal

1 Juta Robot Amazon Kuasai Gudang, Efisiensi Meningkat tapi Pekerja Terancam

Sebagai contoh, Meutya menyebutkan koleksi Large Language Models (LLMs) open-source yang dirancang khusus untuk Bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Model ini memiliki kapasitas 70 miliar parameter dan dilengkapi dengan layanan chat multibahasa buatan GoTo dan Indosat. Meskipun peluncuran ini dilakukan oleh sektor swasta, Meutya melihatnya sebagai momentum penting. Ini adalah kesempatan untuk menyampaikan arah kebijakan digital nasional yang berakar pada nilai-nilai Pancasila dan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa.

“Semangat sumber terbuka pada dasarnya sangat relevan dengan gotong royong. Kekuatan tidak terletak pada siapa yang paling cepat, tetapi pada siapa yang paling peduli,” ujarnya. Pernyataan ini menunjukkan filosofi di balik pengembangan AI di Indonesia: kolaborasi dan kepedulian terhadap kebutuhan lokal harus menjadi fondasi. Teknologi yang kuat harus dibangun bersama dengan nilai-nilai luhur, akses yang merata, dan semangat kolaborasi. Di Indonesia, AI harus mencerminkan karakter bangsa, bukan sekadar meniru model dari luar negeri. Ini adalah tentang menciptakan AI yang otentik dan relevan dengan konteks Indonesia.


Peta Jalan AI Nasional: Fondasi Pengembangan Beretika

Google Veo 3 Resmi Meluncur: Bikin Video AI Sinematik Cuma Modal Teks, Sekarang di Gemini!

Maka dari itu, Kementerian Komunikasi dan Digital menyatakan bahwa pemerintah sedang menyusun Peta Jalan Kecerdasan Artifisial Nasional. Dokumen penting ini dijadwalkan selesai pada Juni 2025. Peta jalan tersebut akan menjadi pedoman utama dalam pengembangan teknologi AI nasional yang inklusif dan berbasis etika. Ini memastikan bahwa pertumbuhan AI di Indonesia berjalan seiring dengan nilai-nilai moral dan sosial.

Meutya juga menyoroti data menarik mengenai investasi global di bidang AI generatif yang terus meningkat. "Investasi global di bidang AI generatif meningkat dari 4 miliar dolar AS pada 2021 menjadi 25 miliar dolar AS pada 2025," ucap Meutya. Angka ini menunjukkan betapa pesatnya perkembangan AI secara global. Namun, Indonesia, menurut Meutya, tidak ingin sekadar menjadi pengguna. Lebih dari itu, Indonesia bercita-cita menjadi pencipta dan pengarah AI yang benar-benar berakar dari kebutuhan rakyatnya sendiri. Ini adalah visi besar untuk menjadikan Indonesia pemain kunci dalam ekosistem AI global, dengan tetap mengedepankan kepentingan nasional.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget