Elon Musk Hadirkan Starlink di Tengah Pemadaman Internet Iran
- Istimewa
Layanan internet satelit Starlink, yang berbasis pada satelit orbit rendah (LEO), dirancang untuk memberikan akses internet stabil meskipun infrastruktur komunikasi darat terganggu. Di Iran, diperkirakan sekitar 20.000 terminal Starlink telah beredar secara ilegal melalui pasar gelap. Terminal ini menjadi lifeline bagi banyak warga yang tidak bisa mengakses jaringan internet domestik.
Selain itu, fungsi komunikasi dari perangkat ponsel langsung ke satelit juga sudah mulai beroperasi di Iran. Teknologi ini memungkinkan pengguna mengirim pesan atau data bahkan tanpa menara seluler, sehingga sangat berguna di masa krisis.
Pemerintah Iran sendiri menyatakan bahwa pemadaman internet bersifat sementara dan akan dicabut setelah situasi pulih. Namun, sejumlah analis menilai tindakan ini lebih merupakan upaya kontrol sosial untuk meredam protes publik. Pengamat mencatat bahwa pembatasan serupa pernah terjadi saat unjuk rasa besar terjadi beberapa tahun lalu.
Krisis Energi Memperparah Situasi
Masalah tak hanya datang dari sektor komunikasi. Iran, salah satu negara dengan cadangan gas alam terbesar di dunia, sedang menghadapi krisis energi yang semakin parah. Suhu ekstrem di bawah nol membuat permintaan listrik melonjak, sementara pasokan bahan bakar menipis.
Akibatnya, pemerintah terpaksa melakukan pemadaman listrik secara bergilir. Sekolah dan kantor umum pun ditutup di lebih dari separuh provinsi di Iran. Presiden Masoud Pezeshkian bahkan mengimbau warganya untuk mengurangi penggunaan pemanas rumah dan beralih ke pakaian hangat agar konsumsi energi dapat dikurangi.
Iran diketahui menggunakan listrik hingga dua hingga tiga kali lebih besar dibanding negara-negara Eropa. Ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah untuk menyeimbangkan kebutuhan dasar masyarakat dengan kapasitas produksi energi nasional.