Iran Serang Pangkalan AS di Qatar: Ketegangan Timur Tengah Memuncak
- militer
Serangan Iran ini terjadi tak lama setelah Amerika dan Israel meluncurkan operasi militer gabungan terhadap target strategis di Iran, termasuk fasilitas nuklir dan pusat pengembangan rudal balistik. Aksi militer ini dimulai sejak 13 Juni 2025, memicu rentetan serangan balasan dari pihak Teheran.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menegaskan bahwa negaranya tidak akan tinggal diam jika diserang. Dalam pernyataannya kepada media, ia menyatakan, “Kami tidak menyerang siapa pun, tetapi juga tidak akan menerima serangan dari siapa pun. Ini prinsip bangsa kami.”
Serangan yang Diberitahu Sebelumnya
Menariknya, Iran dikabarkan telah memberi pemberitahuan kepada Amerika Serikat dan otoritas Qatar beberapa jam sebelum serangan dilakukan. Langkah ini disebut sebagai upaya untuk menghindari korban sipil dan eskalasi lebih besar. Presiden Trump bahkan mengapresiasi langkah tersebut, meski tetap mengkritik Iran karena "masih memilih jalan kekerasan."
Respons Negara-Negara Kawasan
Serangan Iran terhadap pangkalan di Qatar menuai kecaman luas dari negara-negara Arab. Pemerintah Qatar, sebagai lokasi dari serangan tersebut, mengutuk keras aksi militer Iran.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al Ansari, mengatakan bahwa meskipun hubungan antara Iran dan Qatar cukup erat, tindakan ini menuntut sikap tegas dan pertemuan serius di tingkat diplomatik.