Kehebatan B-2 Spirit: Pesawat Siluman Penggempur Nuklir yang Menggentarkan Nuklir Iran
- military
Ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran kembali memanas, terutama setelah beredar kabar bahwa pesawat tempur siluman B-2 Spirit siap dikerahkan untuk menyerang fasilitas nuklir Iran. Meski hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari pihak Pentagon, spekulasi ini mengundang perhatian dunia karena keterlibatan B-2 bukanlah hal biasa.
Sebagai salah satu pesawat paling canggih yang dimiliki oleh AS, B-2 Spirit bukan hanya simbol kekuatan udara, tetapi juga senjata pamungkas untuk misi berisiko tinggi. Berikut ini adalah penjabaran mengenai kehebatan utama dari pesawat tempur yang nyaris tak terlihat ini.
1. Siluman Sejati yang Sulit Dideteksi
Pertama dan yang paling utama, keunggulan B-2 Spirit terletak pada teknologi siluman (stealth) yang luar biasa. Dengan bentuk menyerupai sayap terbang dan dilapisi material penyerap gelombang radar, B-2 nyaris tak terdeteksi oleh sistem pertahanan udara konvensional.
Bahkan, sistem radar tercanggih sekalipun seperti milik Rusia (S-300) atau buatan China belum tentu mampu mengunci posisi pesawat ini. Inilah yang menjadikan B-2 ideal untuk menyusup ke wilayah udara musuh, termasuk ke langit Iran yang dikenal ketat dalam urusan pertahanan.
2. Daya Gempur Nuklir dan Konvensional
Selain kemampuan menyusup, B-2 Spirit juga dikenal karena fleksibilitas senjatanya. Pesawat ini mampu membawa berbagai jenis senjata, dari bom konvensional hingga nuklir. Beberapa di antaranya antara lain:
Bom nuklir B61 dan B83
Bom pintar JDAM (Joint Direct Attack Munition)
Bom penghancur bunker GBU-57 MOP
Bom terakhir ini sangat relevan dalam konteks Iran, mengingat banyak fasilitas nuklirnya dibangun jauh di bawah tanah. Tak banyak pesawat yang bisa membawa GBU-57, dan B-2 adalah salah satunya.
3. Jangkauan Super Jauh Tanpa Perlu Mendarat
B-2 juga memiliki jangkauan terbang yang luar biasa, mencapai lebih dari 11.000 km tanpa pengisian bahan bakar. Dengan bantuan pesawat tanker di udara, jarak tempuhnya bahkan bisa diperluas tanpa batas.
Artinya, B-2 bisa terbang dari markas di Amerika, menyusup ke Timur Tengah, menyelesaikan misinya, dan kembali pulang—semuanya tanpa harus mendarat di negara lain. Ini sangat penting dalam misi yang memerlukan kerahasiaan tingkat tinggi.