Strategi Rahasia Intelegen Israel Mossad Menyusup Iran dan Mematai Pejabatnya
- lifeworks
Mossad, badan intelijen luar negeri Israel, sering kali jadi buah bibir dunia. Dikenal sebagai salah satu lembaga intelijen paling efektif dan mematikan, Mossad kerap melakukan operasi-operasi rahasia dengan hasil yang mencengangkan. Salah satu yang paling menarik perhatian publik internasional adalah bagaimana mereka bisa menyusup jauh ke dalam wilayah Iran — musuh bebuyutan Israel — dan bahkan memata-matai para pejabat tinggi di sana.
Tentu saja, ini bukan perkara mudah. Iran memiliki salah satu sistem keamanan dalam negeri paling ketat di Timur Tengah. Namun, Mossad berhasil menembusnya berkat strategi yang terstruktur, jaringan yang tersebar luas, dan teknologi tingkat tinggi.
Jaringan Dalam Negeri dan Kelompok Oposisi
Langkah pertama Mossad dalam menembus Iran adalah membentuk jaringan di dalam negeri. Mereka tak hanya mengandalkan agen-agen asal Israel, melainkan juga merekrut pihak lokal. Ini bisa berupa warga Iran yang kecewa terhadap pemerintah, ataupun kelompok oposisi seperti Mujahedin-e-Khalq (MEK) yang punya sejarah panjang konflik dengan rezim Teheran.
Selain itu, Mossad juga menggunakan agen asing atau mata-mata bayaran. Orang-orang ini biasanya direkrut melalui jalur tak langsung, baik melalui dunia maya maupun lewat lembaga internasional. Dengan jaringan ini, mereka menyusup ke berbagai institusi penting seperti lembaga militer, fasilitas nuklir, hingga kantor pemerintahan dengan menyamar sebagai teknisi, kontraktor, bahkan staf kebersihan.
Serangan Siber dan Mata-Mata Digital
Di era digital, pengawasan tak lagi harus dilakukan secara fisik. Mossad memanfaatkan keunggulan teknologinya untuk melakukan cyber espionage atau spionase digital. Salah satu operasi terkenal adalah serangan virus Stuxnet pada 2010, yang dikembangkan bersama CIA. Virus ini menyerang fasilitas pengayaan uranium di Natanz, Iran, dan berhasil memperlambat program nuklir negara tersebut.
Lebih dari itu, Mossad menggunakan alat penyadap canggih, drone mini, dan sistem pemantauan jarak jauh untuk mengakses komunikasi para pejabat Iran. Mulai dari telepon genggam, email, hingga kamera pengawas, semuanya bisa jadi sasaran.
Operasi Langsung: Berani dan Presisi
Tak semua operasi Mossad dilakukan dari jauh. Beberapa aksi dilakukan secara langsung di dalam Iran, dengan risiko tinggi. Contoh paling mengejutkan terjadi pada November 2020, ketika ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh tewas dalam serangan bersenjata. Menurut laporan internasional, serangan ini melibatkan senapan otomatis jarak jauh yang dikendalikan lewat satelit dan menggunakan teknologi pengenalan wajah.