Thailand Serang Kamboja dengan F-16: Ribuan Warga Mengungsi, Perang Perbatasan Memanas!
- lifeworks
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja bukan hal baru. Perbatasan sepanjang sekitar 800 kilometer antara kedua negara memang sering menjadi sumber konflik. Salah satu titik paling sensitif adalah di sekitar kuil-kuil kuno seperti Preah Vihear dan Ta Muen Thom.
Pada tahun 2013, Mahkamah Internasional (ICJ) telah menetapkan bahwa situs utama kuil Preah Vihear merupakan bagian dari wilayah Kamboja. Namun, sebagian wilayah di sekitarnya masih dipersengketakan hingga kini. Tak heran jika wilayah ini selalu menjadi sumber gesekan, terutama ketika sentimen nasionalisme sedang meningkat di dalam negeri masing-masing.
Ketegangan terbaru mulai mencuat sejak Mei 2025, saat seorang tentara Kamboja tewas dalam baku tembak di wilayah perbatasan. Insiden tersebut menjadi titik awal meningkatnya ketegangan yang kemudian berujung pada konflik bersenjata seperti yang terjadi saat ini.
Potensi Perang Terbuka
Dengan kondisi saat ini, potensi konflik semakin melebar. Baik Thailand maupun Kamboja dilaporkan telah mengerahkan lebih banyak pasukan dan peralatan berat ke daerah perbatasan. Tank, artileri, dan sistem pertahanan udara dikerahkan untuk berjaga-jaga jika terjadi eskalasi lanjutan.
Sementara itu, organisasi regional ASEAN bersama China menyerukan kedua pihak untuk menahan diri dan menyelesaikan sengketa melalui jalur diplomasi. Namun, hingga kini, belum ada tanda-tanda deeskalasi dari kedua belah pihak. Retorika panas dan saling tuduh justru semakin mendominasi pernyataan resmi dari masing-masing pemerintahan.
Krisis Kemanusiaan Mengancam