10 Cara Merawat Ban Mobil agar Tidak Cepat Rusak dengan Mudah

Cara Merawat Ban Mobil agar Tidak Cepat Rusak
Sumber :
  • lifeworks

Ban mobil adalah satu-satunya komponen kendaraan yang langsung bersentuhan dengan jalan. Tak heran jika kondisinya sangat memengaruhi kenyamanan dan keselamatan saat berkendara. Sayangnya, banyak pengendara yang belum tahu cara merawat ban mobil agar tidak cepat rusak. Padahal, perawatan ban bisa dilakukan sendiri tanpa harus ke bengkel, lho!

7 Cara Melacak Penipu Online dari Nomor Rekening atau WA

Berikut ini adalah 10 cara mudah dan efektif merawat ban mobil yang bisa kamu lakukan di rumah. Yuk simak satu per satu!


1. Rutin Cek Tekanan Angin Ban

Langkah pertama dalam merawat ban mobil adalah memastikan tekanan anginnya sesuai standar. Tekanan yang terlalu rendah membuat ban cepat aus dan boros bahan bakar, sementara tekanan berlebihan bisa menyebabkan ban meledak.

Kaca Mobil Jamuran? Begini Cara Bersihinnya Pakai Bahan Dapur, Auto Kinclong!

Idealnya, tekanan ban dicek setiap dua minggu atau sebelum menempuh perjalanan jauh. Kamu bisa menggunakan alat pengukur tekanan ban (tire pressure gauge) atau mampir ke SPBU yang memiliki fasilitas ini. Informasi tekanan ideal biasanya tertera di bagian dalam pintu pengemudi atau buku manual mobil.

Tips: Jangan menunggu ban terlihat kempes untuk diisi angin. Tekanan yang tidak tepat bisa merusak struktur dalam ban secara perlahan.


2. Lakukan Rotasi Ban Secara Berkala

Cara Murah & Mudah Perbaiki Lampu Motor, Bikin Kinclong Lagi Tanpa ke Bengkel!

Ban depan dan belakang bekerja dalam kondisi beban yang berbeda. Oleh karena itu, keausannya pun tidak merata. Untuk menjaga performa dan umur ban, sebaiknya lakukan rotasi ban setiap 10.000 km atau setiap 6 bulan sekali.

Rotasi ini bisa dilakukan sendiri jika kamu punya dongkrak dan peralatan yang sesuai. Namun, jika tidak yakin, cukup minta bantuan saat servis rutin di bengkel.


3. Periksa Spooring dan Balancing

Saat mobil terasa bergetar atau sulit dikendalikan, bisa jadi itu tanda kamu perlu melakukan spooring dan balancing. Spooring bertujuan menyelaraskan sudut roda agar kembali sejajar, sementara balancing menjaga agar berat roda seimbang dan tidak goyang saat melaju.

Lakukan spooring dan balancing minimal dua kali setahun, atau setiap kali kamu mengganti ban atau menghantam lubang di jalan.


4. Hindari Overload, Jaga Kapasitas Beban

Setiap ban mobil dirancang menahan beban tertentu. Jika kamu sering membawa muatan berlebihan, tekanan pada ban akan meningkat dan mempercepat kerusakan.

Solusinya mudah: jangan melebihi kapasitas maksimal muatan mobil yang tertera di buku manual, dan pastikan load index ban sesuai kebutuhan kendaraanmu.


5. Waspadai Jalan Rusak dan Lubang

Menghantam jalan berlubang dalam kecepatan tinggi bukan cuma menyakitkan—tapi juga bisa menyebabkan ban sobek, benjol, bahkan pecah. Jika kamu tidak bisa menghindari jalan rusak, kurangi kecepatan dan hindari rem mendadak saat melintas.

Langkah sederhana ini bisa memperpanjang usia ban dan mencegah kerusakan struktur dalam.


6. Cuci Ban dan Velg Secara Rutin

Kotoran, lumpur, bahkan oli yang menempel bisa merusak material karet ban jika dibiarkan terlalu lama. Oleh karena itu, penting untuk mencuci ban secara berkala, minimal seminggu sekali.

Gunakan sabun khusus ban dan sikat yang lembut agar tidak merusak tekstur permukaan. Sambil mencuci, periksa apakah ada benda tajam seperti paku atau kerikil yang terselip di alur ban.


7. Gunakan Ban Sesuai Kondisi Jalan dan Cuaca

Ban yang sesuai dengan kondisi lingkungan akan lebih awet dan aman. Untuk penggunaan harian di jalanan kota, ban all-season bisa jadi pilihan. Namun, jika kamu tinggal di daerah dengan curah hujan tinggi, gunakan ban basah (wet tire).

Sementara itu, bagi yang sering bepergian di jalur berbatu atau tanah, sebaiknya gunakan ban off-road yang lebih tahan banting.


8. Jangan Sembarangan Menambal Ban

Saat ban bocor, cara menambalnya harus benar. Hindari tambalan dari luar yang sekadar menutup lubang. Gunakan metode tambal tip top (tambal dari dalam) yang lebih kuat dan tahan lama.

Tambalan asal-asalan justru bisa membuat struktur ban melemah, dan berisiko bocor kembali.


9. Gunakan Nitrogen untuk Isi Angin

Mengisi ban dengan nitrogen bisa jadi pilihan cerdas, terutama untuk kamu yang sering bepergian jauh. Tekanan nitrogen cenderung lebih stabil terhadap perubahan suhu dibandingkan udara biasa.

Selain itu, nitrogen juga tidak cepat menguap, sehingga kamu tidak perlu sering-sering isi ulang angin.


10. Cek Umur Ban dan Gantilah Saat Tiba Waktunya

Banyak orang mengira ban yang jarang dipakai akan tetap awet. Padahal, ban juga memiliki umur pakai maksimal, yaitu sekitar 5–6 tahun dari tanggal produksinya, meskipun belum aus.

Kamu bisa cek umur ban dari kode produksi 4 digit di sisi ban. Misalnya, angka "3123" berarti ban diproduksi pada minggu ke-31 tahun 2023.

Merawat ban mobil agar tidak cepat rusak sebenarnya bukan hal sulit. Yang terpenting adalah konsistensi dalam melakukan pemeriksaan dan perawatan dasar. Dengan menjaga kondisi ban tetap optimal, kamu bukan hanya menghemat biaya penggantian, tapi juga memastikan keselamatan berkendara.


Rangkuman Singkat Cara Merawat Ban Mobil:

Tips Perawatan Ban Frekuensi atau Catatan
Cek tekanan angin Setiap 2 minggu
Rotasi ban Setiap 10.000 km / 6 bulan
Spooring dan balancing Setiap 6 bulan / saat gejala muncul
Hindari jalan rusak Kurangi kecepatan
Jangan overload Ikuti load index mobil
Cuci ban Sekali seminggu
Gunakan ban sesuai cuaca All-season / wet tire / off-road
Tambal ban dengan benar Tambal dari dalam
Gunakan nitrogen Opsional, lebih stabil
Cek umur ban Ganti maksimal usia 6 tahun

Jika kamu konsisten menerapkan 10 tips di atas, maka kamu akan merasakan perbedaannya—dari kenyamanan berkendara, umur ban yang lebih panjang, hingga efisiensi bahan bakar.