China Kirim Rudal Canggih ke Iran: Tembok Udara Baru Penangkal Jet Tempur Israel
- lifeworks
Setelah gelombang panas konflik yang melibatkan Iran dan Israel pada pertengahan 2025, kini angin segar mulai berhembus dari Timur. Namun di balik gencatan senjata yang diumumkan pada 24 Juni 2025, muncul pergerakan senyap namun strategis: Tiongkok dikabarkan mengirim sistem rudal pertahanan udara tercanggih ke Iran. Langkah ini dinilai sebagai bagian dari pergeseran kekuatan udara di kawasan Timur Tengah — sekaligus sinyal bahwa Iran kini sedang membangun "tembok langit" untuk menahan jet-jet tempur musuh, khususnya milik Israel.
HQ‑9B: Rudal Penangkis Jet Tempur Israel
Salah satu sistem utama yang dikirim Tiongkok ke Iran adalah HQ‑9B, rudal permukaan-ke-udara jarak jauh yang sering disebut sebagai “kembaran” sistem S‑400 buatan Rusia, bahkan dalam beberapa aspek diklaim lebih unggul. Dengan jangkauan serangan mencapai 300 kilometer, HQ‑9B mampu melacak dan mengunci beberapa target sekaligus, termasuk pesawat tempur generasi ke-5 seperti F‑35I milik Israel.
Tidak hanya itu, sistem ini sudah dilengkapi dengan radar multifungsi dan pengolahan data situasional yang canggih, memungkinkan deteksi pesawat berbasis stealth atau bahkan drone berteknologi tinggi. Kemampuan semacam ini sangat krusial, apalagi mengingat Israel dalam beberapa tahun terakhir terus mengembangkan operasi drone pengintai dan serangan udara presisi tinggi terhadap wilayah Iran.
Menariknya, proses pengadaan HQ‑9B tidak dilakukan melalui transaksi konvensional. Berdasarkan laporan dari media Timur Tengah dan Asia, kesepakatan antara Iran dan Tiongkok dilakukan dalam bentuk barter minyak dan teknologi pertahanan, mengingat sanksi ekonomi internasional yang masih membayangi Iran.
Rudal Menengah HQ‑16 dan HQ‑17AE: Lapisan Kedua Pertahanan
Tidak cukup hanya dengan sistem jarak jauh, Iran juga menerima rudal jarak menengah HQ‑16 dan HQ‑17AE. Kedua sistem ini disebut sebagai hasil rekayasa ulang dari sistem Tor Rusia, namun telah dimodifikasi dan ditingkatkan oleh insinyur militer Tiongkok.