Hamas Klaim Serang Tentara Israel, Korban Jiwa Dilaporkan di Jalur Gaza!
- AFP/JACK GUEZ
Gadget – Hamas, faksi perlawanan Palestina, mengumumkan bahwa pasukannya berhasil menewaskan dan melukai sejumlah tentara Israel dalam serangan di wilayah utara Jalur Gaza. Sayap militer Hamas, Brigade Qassam, menyebutkan bahwa tiga tentara Israel tewas dan terluka dalam penyergapan yang terjadi di lingkungan Shejaiya pada 5 Juli 2025.
Serangan ini menjadi bukti bahwa faksi-faksi perlawanan Palestina masih mampu melancarkan operasi militer terencana meskipun konflik di Gaza telah berlangsung lebih dari 21 bulan sejak meletus pada Oktober 2023.
Detail Serangan Terhadap Pasukan Israel
Hamas memberikan rincian serangan tersebut setelah para militannya kembali dari medan pertempuran. Menurut klaim Brigade Qassam, mereka tidak hanya berhasil menyerang pasukan darat Israel tetapi juga menargetkan pusat komando militer serta sebuah tank Merkava dengan menggunakan amunisi anti-tank. Serangan ini dilakukan di wilayah yang sama, yakni di Jalur Gaza utara, seperti dilansir oleh Yeni Safak pada Kamis (13/8/2025).
Hingga saat ini, militer Israel belum memberikan tanggapan resmi atas klaim tersebut. Namun, data resmi militer Israel mencatat bahwa sejak perang dimulai pada Oktober 2023, 898 prajurit tewas dan 6.190 orang luka-luka. Angka ini dituduh oleh beberapa media Israel sebagai angka yang direndahkan untuk menjaga moral publik di tengah sensor ketat masa perang.
Kegagalan Militer Israel Menurut Hamas
Faksi-faksi perlawanan Palestina, termasuk Hamas, menegaskan bahwa serangan-serangan terencana terhadap pasukan Israel menunjukkan kegagalan Tel Aviv dalam mencapai tujuan militernya. Meskipun Israel telah melancarkan operasi besar-besaran di wilayah Gaza, resistensi dari kelompok-kelompok perlawanan tetap kuat.
Di sisi lain, rencana bertahap yang disetujui oleh Kabinet Keamanan Israel pada Jumat pekan lalu, dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mencakup langkah-langkah agresif untuk menduduki seluruh wilayah Gaza. Tahap awal rencana ini meliputi pengusiran sekitar 1 juta penduduk Gaza City menuju wilayah selatan, pengepungan kota, dan serangan ke kawasan permukiman.
Tahap berikutnya mencakup pengambilalihan kamp-kamp pengungsi di pusat wilayah Gaza, yang sebagian besar telah hancur akibat konflik.
Kritik Internasional terhadap Operasi Militer Israel
Israel menghadapi kritik internasional yang semakin keras terkait operasi militernya di Gaza. Otoritas lokal melaporkan bahwa konflik ini telah menewaskan hampir 61.600 orang sejak Oktober 2023.
Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait konflik di wilayah tersebut.
Situasi Kemanusiaan yang Memburuk
Selain kerugian militer, konflik di Gaza juga membawa dampak signifikan terhadap situasi kemanusiaan. Ribuan warga sipil menjadi korban, sementara infrastruktur dasar seperti rumah sakit, sekolah, dan fasilitas air mengalami kerusakan parah. Banyak pengungsi yang terjebak di wilayah yang semakin sempit karena blokade militer Israel.
Kesimpulan:
Klaim Hamas tentang penyergapan tentara Israel di Jalur Gaza menunjukkan bahwa konflik ini masih jauh dari selesai. Meskipun Israel telah melancarkan operasi militer besar-besaran, resistensi dari faksi-faksi perlawanan Palestina tetap kuat. Di tengah kritik internasional yang meningkat, dunia terus memantau perkembangan situasi di wilayah tersebut dengan harapan adanya solusi damai yang dapat mengakhiri penderitaan rakyat Gaza.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |
