Israel Jadi Nomor 1 Dunia, Amerika dan China Tertinggal Jauh!

Israel Jadi Nomor 1 Dunia, Amerika dan China Tertinggal Jauh!
Sumber :
  • startuphub

GadgetIsrael kembali mencuri perhatian dunia. Laporan terbaru dari LinkedIn tahun 2024 menempatkan negara kecil di Timur Tengah ini sebagai nomor satu di dunia dalam konsentrasi talenta kecerdasan buatan (AI). Fakta ini cukup mengejutkan karena dua raksasa teknologi global, Amerika Serikat dan China, justru tidak masuk dalam daftar 10 besar.

Konflik Gaza Panas Lagi! Israel Bombardir Rafah, AS Masih Bicara Soal Damai?

Fenomena ini sekaligus menjadi bukti bahwa besar kecilnya wilayah tidak menentukan daya saing dalam era teknologi AI. Justru negara-negara dengan populasi relatif kecil mampu mengoptimalkan sumber daya manusianya dan membangun ekosistem yang mendukung perkembangan AI.

Mengapa Talenta AI Jadi Rebutan?

Rusia Pamer Rudal Nuklir Abadi! Burevestnik Diklaim Bisa Terbang Keliling Bumi Tanpa Terlacak!

Kecerdasan buatan kini dianggap sebagai “minyak baru” dalam perekonomian global. Perusahaan teknologi raksasa berlomba-lomba merekrut AI talent untuk memperkuat daya saing mereka. Bahkan, di Silicon Valley terjadi fenomena “pembajakan” talenta besar-besaran, terutama oleh Meta (Facebook, Instagram, WhatsApp).

Data survei Microsoft dan LinkedIn pada 2024 menunjukkan, 66% pemimpin perusahaan mengaku tidak akan merekrut karyawan yang tidak memiliki keterampilan AI. Lebih dari itu, 71% perusahaan lebih memilih karyawan yang punya kemampuan AI meski kurang pengalaman, dibandingkan tenaga kerja berpengalaman tapi buta teknologi AI.

Putin Gegerkan Dunia! Rusia Sukses Uji Coba Rudal Nuklir Burevestnik yang Tak Terkalahkan oleh NATO

Pernyataan ini memperlihatkan betapa krusialnya keterampilan AI dalam dunia kerja masa depan.

Israel di Puncak, Amerika dan China Tertinggal

Menurut laporan LinkedIn, Israel mencatat konsentrasi talenta AI sebesar 1,98%, jauh melampaui rata-rata global. Posisi berikutnya ditempati Singapura (1,64%), Luksemburg (1,44%), Estonia (1,17%), hingga Korea Selatan (1,06%) yang melengkapi 10 besar.

Yang mengejutkan, Amerika Serikat dan China sama sekali tidak masuk dalam daftar Top 10. Padahal, kedua negara ini dikenal sebagai pemain utama dalam investasi AI global.

Mengapa demikian? Ada beberapa faktor. Untuk China, penyensoran terhadap platform asing seperti LinkedIn diduga membuat banyak talenta AI mereka tidak terdata. Sedangkan di AS, meskipun jumlah tenaga ahli AI sangat besar, tingkat konsentrasinya justru menyebar, sehingga tak sepadat negara-negara kecil yang lebih fokus.

Rahasia Negara Kecil Bisa Unggul

Chua Pei Ying, Kepala Ekonom LinkedIn untuk Asia Pasifik, menjelaskan bahwa negara kecil justru lebih lincah dalam membangun ekosistem AI. Mereka cepat beradaptasi, mengarahkan kebijakan pendidikan, serta mendukung pembelajaran berkelanjutan.

Halaman Selanjutnya
img_title