Heboh! Ferry Irwandi Sebut Ahmad Sahroni Salah Satu Penyebab Kekacauan Demo Buruh 28 Agustus

Heboh! Ferry Irwandi Sebut Ahmad Sahroni Salah Satu Penyebab Kekacauan Demo Buruh 28 Agustus
Sumber :
  • Wikimedia

Gadget – Aksi besar-besaran yang digelar ribuan buruh dan mahasiswa pada 28 Agustus 2025 di depan Gedung DPR RI awalnya berlangsung damai. Namun, situasi berubah menjadi kericuhan yang tragis setelah terjadinya bentrokan antara massa dan aparat keamanan. Insiden ini mencatatkan korban jiwa pertama, yakni Affan Kurniawan, seorang driver ojek online berusia 21 tahun yang tewas dilindas mobil rantis Brimob di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

Detik-Detik Kapolda Papua Tengah Diserang KKB, Mobil Dihujani Peluru, 4 Polisi Terluka Parah!

Kematian Affan memicu kemarahan luas dari publik. Selain tuntutan kepada aparat kepolisian, sorotan juga mengarah kepada tokoh-tokoh publik yang dinilai memperburuk situasi. Salah satu suara keras datang dari aktivis dan kreator konten Ferry Irwandi, yang menyoroti peran ucapan Ahmad Sahroni sebagai salah satu penyebab eskalasi kekacauan tersebut.

Demo Buruh dan Mahasiswa: Awalnya Aksi Damai

Desakan Ferry Irwandi: Harus Ada yang Mundur Usai Gagalnya Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026

Aksi yang dipimpin oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, bertujuan untuk menyuarakan aspirasi pekerja terkait isu-isu seperti upah minimum, outsourcing, PHK massal, dan regulasi pajak. Ribuan peserta aksi membawa spanduk besar dengan tuntutan jelas dan melakukan orasi bergantian dari panggung utama.

Awalnya, suasana tetap terkendali. Demonstran berkumpul di depan gerbang DPR RI dengan tertib, meskipun pengamanan ketat telah diterapkan oleh aparat kepolisian. Namun, menjelang siang hari, situasi mulai memanas akibat adanya oknum yang melakukan tindakan anarkis, seperti melempar botol, membakar petasan, hingga merusak fasilitas umum.

Erick Thohir Diminta Pecat Patrick Kluivert, Ferry Irwandi Tak Ingin Timnas Terjebak “Trust The Process"

Eskalasi Kekacauan dan Respons Aparat

Melihat kerusuhan yang semakin tidak terkendali, aparat kepolisian yang berjaga langsung merespons dengan menggunakan gas air mata dan semprotan air. Namun, langkah tersebut malah memperbesar tensi di lapangan. Bentrokan fisik pun tak terhindarkan, dan situasi semakin sulit dikendalikan.

Pihak kepolisian kemudian menyebut adanya "penyusup" yang sengaja memicu kerusuhan. Meski demikian, kecaman tetap mengarah kepada pihak aparat atas penanganan yang dianggap kurang profesional. Massa buruh akhirnya membubarkan diri pada pukul 13.00 WIB, namun tragedi sudah tak dapat dihindari.

Tragedi puncak muncul ketika Affan Kurniawan tewas dilindas kendaraan rantis Brimob yang melaju cepat di tengah kekacauan. Kejadian ini memicu gelombang emosi dari publik, termasuk dari kalangan aktivis dan influencer yang menuntut keadilan bagi korban.

Halaman Selanjutnya
img_title