Desakan Ferry Irwandi: Harus Ada yang Mundur Usai Gagalnya Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
- ig/@dennylandzaat
Gadget – Kegagalan Timnas Indonesia melangkah ke Piala Dunia 2026 menimbulkan gelombang kekecewaan besar di kalangan publik sepak bola Tanah Air. Salah satu suara paling lantang datang dari Ferry Irwandi, yang mendesak agar ada pihak yang bertanggung jawab dan berani mundur dari jabatannya.
Dalam pernyataannya di kanal YouTube pribadinya, Ferry Irwandi mengungkapkan betapa besar rasa kecewa yang ia rasakan. Ia menilai, kesempatan Timnas Indonesia kali ini adalah momen paling dekat menuju ajang paling bergengsi di dunia, namun gagal dimanfaatkan dengan baik.
“Gila loh, mimpi timnas, mimpi kita tuh tidak sedekat ini loh ke Piala Dunia. Kita harus menunggu lima tahun lagi,” ujar Ferry Irwandi dengan nada kecewa, dikutip pada Senin (13/10/2025).
Menurut Ferry, kegagalan ini seharusnya menjadi titik refleksi besar bagi semua pihak, terutama pelatih Patrick Kluivert yang dinilainya harus sadar diri dan mengambil langkah mundur.
Desakan untuk Patrick Kluivert Agar Mundur dari Kursi Pelatih
Ferry Irwandi menilai Patrick Kluivert tidak berhasil memaksimalkan potensi besar yang dimiliki Skuad Garuda. Ia menyebut bahwa sudah sepatutnya pelatih asal Belanda itu mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap publik sepak bola Indonesia.
“Saya berharap Patrick Kluivert bisa sadar diri dan langsung mundur. Sedikit yang bisa dia selamatkan, paling tidak harga dirinya,” kata Ferry.
Ferry kemudian membandingkan situasi ini dengan masa kepelatihan Shin Tae-yong. Ia menyinggung bagaimana eks pelatih asal Korea Selatan tersebut sempat dicopot usai gagal membawa kemenangan penting, sementara kini Timnas Indonesia justru kalah di dua laga penentu tanpa perubahan sikap dari jajaran pelatih.
“Harus ada yang mundur lah, masa tidak ada yang mundur. Ini sudah seperti disaster,” tegas Ferry.
Baginya, kegagalan berturut-turut tanpa evaluasi berarti hanya akan mengulang kesalahan yang sama. Ia mengingatkan bahwa dalam sepak bola profesional, setiap pertaruhan selalu memiliki konsekuensi.
“Jadi ya ini pertaruhan yang diambil dan pertaruhan pasti ada kausalitas dan konsekuensi. Masa bertaruh dengan sesuatu tapi tidak kehilangan apapun? Aneh. Gelagatnya juga sudah terlihat, tidak ada yang mau tanggung jawab,” tambahnya.