Tragis! Tujuh Korban Jiwa Tewas dalam Kerusuhan Demonstrasi di Berbagai Kota

Tragis! Tujuh Korban Jiwa Tewas dalam Kerusuhan Demonstrasi di Berbagai Kota
Sumber :
  • SS Tiktok

3. Rheza Sendy Pratama – Yogyakarta

7 HP Murah RAM 12 GB Terbaik Buat Gaming, Mulai Rp1 Jutaan Saja

Di Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama, seorang mahasiswa semester V Ilmu Komunikasi Universitas Amikom, menjadi korban dalam bentrokan di kawasan Ring Road Utara, depan Markas Polda DIY, Ahad pagi, 31 Agustus 2025. Tubuh Rheza ditemukan dengan kondisi parah—leher belakang tampak patah, pelipis bocor, serta banyak bekas jejak sepatu di dada dan perut.

Ayahnya, Yoyon Surono, yang memandikan jenazah, menangis saat melihat luka-luka tersebut. “Leher belakang seperti patah, pelipis bocor, banyak bekas jejak sepatu PDL di dada dan perut, dan memar sabetan di badannya,” katanya.

MediaTek Kompanio 540: Chipset Chromebook Pelajar dengan Baterai Super Awet

Hingga kini, Polda DIY belum memberikan penjelasan resmi tentang insiden tersebut. Wakil Rektor Amikom, Ahmad Fauzo, menegaskan bahwa kampus tidak menurunkan mahasiswa secara resmi dalam aksi itu. Jenazah Rheza dimakamkan di Sendangadi, Sleman, diiringi ribuan mahasiswa yang mengantar ke peristirahatan terakhir.

4. Sumari – Solo

PSSI Tak Perlu Cari ke Luar Negeri, 4 Pemain Ini Siap Dinaturalisasi untuk Perkuat Timnas Indonesia

Sumari, seorang tukang becak asal Pacitan, Jawa Timur, menjadi korban tak terduga dalam kerusuhan di Solo pada Jumat malam, 29 Agustus 2025. Pria tersebut ditemukan lemas di dekat gedung parkir Ketandan ketika bentrokan antara massa dan polisi mencapai puncaknya di Bundaran Gladak.

Aipda Rudy Ardhiawan, Bhabinkamtibmas Sudiroprajan, menjelaskan bahwa Sumari sempat duduk sambil muntah dan memegangi dadanya sebelum akhirnya dibawa ke RSUD dr. Moewardi. Namun, nyawanya tidak tertolong. Meski memiliki riwayat penyakit jantung dan asma, warga sekitar menduga paparan gas air mata yang terbawa angin hingga Pasar Gede ikut memperburuk kondisi kesehatannya.

Jenazah Sumari dimakamkan di kampung halamannya, Pacitan. Kepergiannya menambah duka di tengah malam mencekam Solo, saat api membakar jalanan dan gas air mata memenuhi udara.

Kesimpulan:

Demonstrasi besar-besaran pada 28-30 Agustus 2025 membuktikan bahwa protes damai sering kali bisa berubah menjadi situasi yang sangat memprihatinkan. Tujuh korban jiwa yang gugur dalam insiden tersebut mengingatkan kita akan pentingnya dialog dan upaya untuk mencegah eskalasi kekerasan di masa depan. Semoga peristiwa ini menjadi pelajaran bagi semua pihak agar tragedi serupa tidak terulang kembali.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget