Bongkar! 7 Senjata Rahasia Iran yang Bisa Bikin Israel Kewalahan

Inilah Deretan Senjata Iran yang Siap Hantam Israel
Sumber :
  • lifeworks

Ketegangan antara Iran dan Israel terus menjadi sorotan dunia. Setiap kali ada serangan atau balasan, pertanyaan yang muncul adalah: seberapa siap Iran jika konflik meningkat menjadi perang terbuka? Untuk memahami hal ini, kita bisa menilik jenis-jenis senjata dan kapabilitas militer yang telah dikembangkan Teheran. Dengan strategi yang mengandalkan rudal, drone, hingga jaringan sekutu regional, Iran berupaya menciptakan daya gentar sekaligus pertahanan berlapis.

Gagal Cegah Serangan Hamas, Ini Daftar Jenderal Israel yang Dipecat

Rudal Balistik, Senjata Andalan Jarak Jauh

Rudal balistik telah lama menjadi tulang punggung kekuatan Iran. Negeri tersebut memiliki persenjataan dalam jumlah besar, mulai dari rudal jarak pendek hingga menengah. Beberapa nama yang sering disebut antara lain Shahab, Fateh, dan Zolfaghar. Kapasitas rudal ini memungkinkan Iran melancarkan serangan terhadap sasaran darat dan infrastruktur strategis di jarak ratusan hingga ribuan kilometer.

Heboh! Netanyahu Tiba-tiba Kunjungi Tentara Israel di Suriah

Keunggulan utama dari rudal balistik adalah daya ledak dan jangkauannya. Bagi Iran, kemampuan ini penting untuk menciptakan efek deterensi, sekaligus pesan politik bahwa serangan balasan dapat menjangkau jauh melampaui wilayah perbatasannya.

Rudal Jelajah, Tambahan Opsi Serangan Presisi

Israel Gempur Gaza, 33 Warga Tewas dalam 24 Jam, Tank Israel Menerobos Garis Gencatan Senjata

Selain rudal balistik, Iran juga mengembangkan rudal jelajah darat-ke-darat. Beberapa di antaranya adalah Soumar dan Hoveyzeh, yang disebut-sebut sebagai turunan dari rudal Kh-55 buatan Rusia. Berbeda dengan rudal balistik yang meluncur dengan lintasan parabola, rudal jelajah dirancang untuk terbang rendah dengan akurasi lebih tinggi.

Rudal jelajah memberikan Iran opsi lain dalam menyerang target tertentu secara presisi. Senjata ini bisa digunakan untuk menghantam pangkalan militer, radar, atau fasilitas strategis lain, dengan peluang lolos dari sistem pertahanan udara yang lebih besar.

Drone Kamikaze, Senjata Murah dengan Dampak Besar

Dalam beberapa tahun terakhir, Iran dikenal sebagai salah satu produsen drone terbesar di kawasan. Produk yang paling banyak diperbincangkan adalah drone kamikaze Shahed-131 dan Shahed-136. Drone ini dirancang untuk sekali pakai: terbang menuju target dan meledak saat menghantam.

Strategi penggunaannya biasanya dalam jumlah besar atau berkelompok. Dengan biaya produksi yang jauh lebih murah dibanding rudal, Iran dapat mengandalkan drone untuk menekan sistem pertahanan udara musuh. Tidak mengherankan jika Shahed sudah digunakan dalam berbagai konflik regional dan bahkan diekspor ke aktor lain.

Kekuatan Laut, dari Rudal Anti-Kapal hingga Kapal Cepat

Selain ancaman dari udara, Iran juga memiliki cara untuk menekan lawan melalui laut. Angkatan laut Iran dikenal menggunakan rudal anti-kapal seperti Noor dan Qader. Dengan rudal ini, mereka bisa menargetkan kapal perang maupun jalur pelayaran penting.

Taktik kapal cepat dan ranjau laut juga menjadi bagian dari strategi asimetris Iran. Ditambah lagi, mereka mengembangkan drone laut yang mampu memberikan kejutan di perairan. Semua ini bertujuan menciptakan risiko besar bagi kapal-kapal Israel atau sekutunya di kawasan Teluk dan Mediterania.

Pertahanan Udara dan Radar, Perisai Melawan Serangan

Iran sadar betul bahwa memiliki serangan mematikan saja tidak cukup. Mereka juga membutuhkan sistem pertahanan untuk melindungi aset dalam negeri. Karena itu, Teheran mengembangkan sistem pertahanan udara seperti Bavar-373. Ada pula laporan bahwa Iran mendapatkan perangkat radar dan sistem tambahan dari Rusia, termasuk S-300.

Meskipun belum jelas seberapa efektif sistem ini dalam menghadapi serangan udara besar-besaran, keberadaan teknologi ini menunjukkan keseriusan Iran dalam membangun lapisan pertahanan. Tujuannya sederhana: memperlambat, mempersulit, dan jika mungkin menangkis serangan musuh.

Infrastruktur Militer yang Sulit Dihancurkan

Salah satu strategi Iran adalah memastikan aset militernya tidak mudah dimusnahkan dalam satu serangan. Karena itu, mereka berinvestasi pada peluncur seluler, fasilitas bawah tanah, serta basis-basis yang tersembunyi.

Dengan sistem ini, rudal bisa dipindahkan secara cepat, membuat musuh kesulitan memprediksi lokasi peluncuran. Basis bawah tanah yang tersebar juga menambah daya tahan Iran dalam menghadapi kemungkinan serangan awal dari Israel atau sekutunya.

Perang Tidak Langsung, Andalkan Jaringan Proxy

Selain kekuatan militer konvensional, Iran juga memiliki pengaruh besar lewat jaringan kelompok yang didukungnya di berbagai kawasan. Hizbullah di Lebanon, kelompok-kelompok di Irak dan Suriah, hingga Houthi di Yaman sering disebut sebagai bagian dari “proxy” Iran.

Peran kelompok-kelompok ini sangat strategis. Mereka bisa melakukan serangan terhadap target Israel atau kepentingan sekutu Barat di wilayah masing-masing. Dengan begitu, Iran dapat memperluas medan konflik tanpa harus mengirim langsung pasukan utamanya.

Strategi Kombinasi dan Daya Gentar

Jika ditarik garis besar, kekuatan militer Iran bukan hanya terletak pada satu jenis senjata, melainkan pada kombinasi berlapis. Rudal balistik memberikan daya gempur jarak jauh, rudal jelajah menghadirkan presisi, drone menawarkan serangan murah dan masif, sementara kekuatan laut menciptakan ancaman di jalur vital. Di sisi lain, pertahanan udara dan infrastruktur bawah tanah berfungsi sebagai perisai, ditambah dukungan kelompok sekutu yang siap meluaskan konflik.

Gabungan strategi ini menciptakan daya gentar tersendiri. Israel tentu memiliki teknologi militer yang sangat maju, tetapi ancaman serangan balasan dari berbagai arah membuat perhitungan politik dan militer menjadi jauh lebih rumit.

Pada akhirnya, persenjataan Iran adalah bagian dari upaya menjaga pengaruh sekaligus mempertahankan posisinya di Timur Tengah. Apakah semua senjata tersebut akan benar-benar digunakan dalam perang terbuka, itu masih menjadi tanda tanya besar. Namun, yang jelas, kesiapan Iran menunjukkan bahwa setiap serangan terhadapnya tidak akan dibiarkan tanpa balasan.

Dengan kombinasi rudal, drone, kekuatan laut, hingga jaringan sekutu regional, Iran mengirim pesan tegas: mereka siap menghadapi siapa pun yang mencoba menantang kedaulatan mereka, termasuk Israel.