Global Sumud Flotilla Tuduh Italia Main Dua Kepala dalam Misi Damai ke Gaza
- AL Italia
“Jika Italia benar-benar ingin melindungi nyawa, mereka tidak akan bertindak sebagai pendukung Israel. Dan mereka juga tidak akan menekan orang-orang sipil untuk mundur,” tegas pernyataan tersebut.
Global Sumud Flotilla juga menegaskan bahwa jika Italia benar-benar ingin membantu, mereka hanya perlu memastikan perjalanan aman bagi para relawan hingga sampai ke Gaza. Italia bisa menggunakan diplomasi atau bahkan mengirimkan tim bantuan serta keselamatan kepada para peserta pelayaran.
Namun, tindakan Italia saat ini dinilai kurang dari apa yang seharusnya dilakukan. Sebaliknya, langkah tersebut dianggap sebagai bentuk keterlibatan untuk menggagalkan misi kemanusiaan ini.
Komitmen Tak Terpecahkan Global Sumud Flotilla
Meskipun dihadapkan pada tekanan dari Italia, Global Sumud Flotilla tetap teguh pada prinsipnya. Mereka menegaskan bahwa pelayaran akbar ini tidak akan dihentikan oleh siapa pun, termasuk intervensi militer Italia.
“Kami tegaskan, armada-armada Global Sumud Flotilla akan terus berlayar. Angkatan Laut Italia tidak bisa menggagalkan misi ini. Tuntutan kemanusiaan untuk mematahkan blokade Gaza tidak bisa membuat kami kembali ke pelabuhan,” ujar pernyataan tersebut.
Seluruh peserta pelayaran, yang mencakup ratusan relawan dan aktivis dari 45 negara, menyadari risiko yang mungkin terjadi. Namun, mereka tetap bertekad melanjutkan misi demi membantu masyarakat Gaza yang telah lama menjadi korban genosida dan pembantaian oleh Israel.
“Kami tidak akan berada di misi ini dalam ilusi. Kami di sini karena lebih berbahaya jika tetap diam dalam melihat genosida, kelaparan, dan pembangkangan terhadap hukum bersama,” lanjut pernyataan itu.
Pesan untuk Italia: Gunakan Militernya dengan Benar
Global Sumud Flotilla menyerukan kepada pemerintah Italia untuk menggunakan militernya atau diplomasi secara bijak guna mengatasi tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza. Blokade Israel dianggap sebagai tindakan ilegal dan tidak berperikemanusiaan.
“Diamnya dunia atas blokade Israel tidak dapat kami tolerir. Jika Italia ingin dikenang sebagai negara yang berani memperjuangkan kemanusiaan, mereka harus berlayar bersama-sama dengan kami untuk membantu orang-orang di Gaza,” tutup pernyataan tersebut.
Solidaritas Dunia untuk Gaza
Pelayaran Global Sumud Flotilla yang dimulai pada 14 September 2025 ini telah memasuki hari ke-15. Saat ini, tercatat ada 45 kapal yang masih bertahan dalam konvoi besar ini. Di antara para peserta adalah tokoh-tokoh dunia seperti Greta Thunberg dari Swedia, Thiago Avila dari Brasil, Jasmine Acar dari Jerman, serta Mandla Mandela dari Afrika Selatan.