Dari Diragukan hingga Disanjung, Ini Kisah Wasit Ahmad Al-Ali di Laga Indonesia vs Arab Saudi

Dari Diragukan hingga Disanjung, Ini Kisah Wasit Ahmad Al-Ali di Laga Indonesia vs Arab Saudi
Sumber :
  • FACEBOOK/AHMAD AL-ALI

Gadget – Setelah pertandingan antara Timnas Indonesia kontra Arab Saudi berakhir pada Kamis (9/10/2025) dini hari WIB, publik Indonesia memberikan apresiasi kepada wasit asal Kuwait, Ahmad Al-Ali. Sebelum laga digelar, banyak pihak yang khawatir bahwa Al-Ali tidak akan netral karena berasal dari negara yang satu regional dengan Arab Saudi, yaitu Timur Tengah. Selain itu, seluruh perangkat pertandingan seperti asisten wasit hingga VAR juga berasal dari Kuwait, semakin memperkuat kecurigaan tersebut.

Media Inggris Heran: FIFA dan AFC Bungkam Soal Protes Indonesia atas Keuntungan Arab Saudi

Namun, faktanya, Al-Ali membuktikan bahwa dirinya adalah wasit profesional yang mampu menjalankan tugasnya secara adil tanpa mengambil pihak manapun. Hal ini membuat para suporter Timnas Indonesia merasa bersalah atas prasangka mereka dan akhirnya membanjiri media sosial X dengan ucapan permohonan maaf kepada wasit berusia 41 tahun tersebut.

Kinerja Wasit yang Mendapat Pengakuan

Jurnalis Inggris Bongkar Dugaan Kecurangan FIFA-AFC, Timnas Indonesia Jadi Korban di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Meskipun Indonesia kalah dengan skor tipis 2-3, penampilan wasit Ahmad Al-Ali menjadi salah satu sorotan positif dalam pertandingan ini. Ia memimpin jalannya pertandingan dengan tegas namun tetap adil, mengeluarkan total enam kartu kuning, satu kartu merah, serta memutuskan tiga penalti—duanya untuk Timnas Indonesia dan satu untuk Arab Saudi.

Penalti pertama justru diberikan kepada Indonesia pada menit ke-11 melalui tendangan Kevin Diks, yang membawa Skuad Garuda unggul lebih dulu. Meski demikian, Arab Saudi berhasil menyamakan kedudukan enam menit kemudian lewat Saleh Abu Al Shamat. Kemudian, giliran tuan rumah mendapatkan penalti pada menit ke-36 yang dieksekusi oleh Firas Al Buraikan. Gol tambahan dari pemain yang sama pada menit ke-62 membuat Indonesia tertinggal dua gol.

Curhat ke Media Prancis, Calvin Verdonk Masih Terbayang Luka Gagalnya Timnas Indonesia

Menjelang akhir babak kedua, Kevin Diks kembali mencatatkan namanya di papan skor lewat penalti kedua bagi Indonesia, namun sayangnya, upaya tersebut tidak cukup untuk menyelamatkan tim dari kekalahan.

Respons Positif dari Publik Indonesia

Kesetaraan keputusan yang ditunjukkan Al-Ali selama pertandingan membuat para suporter Timnas Indonesia merasa bersalah telah meragukan integritasnya sejak awal. Hal ini tercermin dari banyaknya komentar di media sosial X yang menyampaikan permohonan maaf kepada wasit berusia 41 tahun tersebut.

Berikut beberapa contoh respons dari penggemar sepak bola Tanah Air:

Akun @BolaBolaAja menulis, "Maaf ya pak wasit kita curiga duluan karena trauma, tapi kamu hari ini fair banget keputusannya."

Akun @idn_abroad berkomentar, "Wasit yang dikhawatirkan justru menjadi pengadil yang fair di match ini, salut."

Akun @IrmaRahma_Nona juga turut menyampaikan, "Maaf pak wasit karena gue udah negatif thinking duluan."

Sementara itu, akun @tuyulmaghribb menambahkan, "Maaf udah suudzon sama wasit dari Timur Tengah ini."
Sejarah Kecurigaan terhadap Wasit Timur Tengah

Kekhawatiran awal publik Indonesia bukan tanpa alasan. Beberapa penggemar masih membawa trauma dari pertandingan-pertandingan sebelumnya melawan tim-tim kuat Asia, di mana keputusan wasit sering kali dipertanyakan. Namun, performa Ahmad Al-Ali dalam laga ini membuktikan bahwa prasangka buruk tidak selalu berdasar.

Al-Ali menunjukkan profesionalisme tinggi dengan tidak ragu memberikan sanksi keras ketika diperlukan, baik itu kepada pemain Indonesia maupun Arab Saudi. Keputusannya yang adil membuat publik akhirnya sadar bahwa tidak semua wasit dari wilayah Timur Tengah cenderung memihak.

Pelajaran Penting dari Laga Ini

Meskipun hasil akhir tidak sesuai harapan, laga ini memberikan pelajaran penting bagi publik Indonesia. Prasangka negatif terhadap wasit asing sering kali muncul tanpa dasar yang kuat, hanya karena stigma atau pengalaman buruk di masa lalu. Aksi Ahmad Al-Ali membuktikan bahwa wasit profesional dapat bekerja tanpa mengindahkan tekanan politik atau geografis.

Kekalahan ini juga menjadi pengingat bagi Skuad Garuda untuk terus meningkatkan performa agar bisa bersaing dengan tim-tim besar Asia seperti Arab Saudi. Meskipun demikian, sportivitas para suporter yang langsung meminta maaf kepada wasit patut diacungi jempol sebagai bentuk penghormatan terhadap figur yang adil.

Kesimpulan

Laga antara Timnas Indonesia melawan Arab Saudi tidak hanya menunjukkan kekuatan kedua tim, tetapi juga menyoroti pentingnya sikap objektif dalam menilai kinerja wasit. Kehadiran Ahmad Al-Ali membuktikan bahwa wasit profesional dapat menjalankan tugasnya dengan adil, meskipun berasal dari wilayah yang sama dengan salah satu tim peserta. Respons positif dari suporter Indonesia menunjukkan bahwa rasa hormat dan sportivitas tetap menjadi nilai utama dalam dunia olahraga.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget