Lima Jurus Iran Lawan Israel: Modernisasi Senjata yang Bikin Dunia Waspada!
- wiki
Memperluas Jaringan Proxy dan Front Regional
Iran memahami bahwa menghadapi Israel secara langsung akan membawa risiko besar. Karena itu, Teheran memanfaatkan jaringan aliansinya di kawasan untuk menciptakan banyak front pertempuran. Melalui dukungan logistik, pelatihan, dan suplai senjata kepada kelompok seperti Hezbollah, Hamas, dan Houthi, Iran membangun sistem pertahanan regional yang bisa menimbulkan tekanan asimetris terhadap Israel.
Pendekatan ini memungkinkan Iran menekan musuh dari berbagai arah sekaligus, sehingga memaksa Israel membagi sumber daya militernya. Meski efektivitas proksi ini sempat menurun akibat serangan balik Israel, jaringan tersebut tetap menjadi salah satu elemen kunci strategi pertahanan Iran.
Fokus pada Pertahanan Laut dan Infrastruktur Kritis
Selain di darat dan udara, Iran juga memperkuat kemampuan militernya di sektor maritim. Negara ini mengembangkan rudal anti-kapal, drone laut, dan armada kapal kecil bersenjata yang dapat mengganggu jalur pelayaran strategis seperti Teluk Persia dan Laut Merah. Langkah ini tidak hanya meningkatkan daya tawar militer Iran, tetapi juga membuka opsi tekanan ekonomi terhadap musuh melalui ancaman terhadap perdagangan global.
Untuk melindungi fasilitas militernya dari serangan udara, Iran menerapkan strategi penyebaran fasilitas produksi dan peluncur rudal ke berbagai lokasi, termasuk pembangunan silo palsu. Taktik ini membuat lawan kesulitan membedakan target nyata dan umpan.
Kemampuan Siber, Elektronik, dan Ruang Angkasa
Modernisasi militer Iran tak hanya berfokus pada senjata fisik. Negara ini juga mengembangkan kemampuan di bidang perang siber dan elektronik. Tujuannya adalah untuk mengganggu sistem intelijen dan komunikasi musuh, serta mengacaukan jaringan pertahanan mereka.
Selain itu, Iran tengah memperluas program ruang angkasanya yang memiliki kaitan erat dengan pengembangan rudal jarak jauh. Dengan meluncurkan satelit dan roket ke orbit, Iran mendapatkan pengalaman teknis yang dapat mempercepat kemampuan peluncuran misil antar-benua di masa depan.
Menariknya, upaya ini dijalankan bersamaan dengan penguatan industri pertahanan dalam negeri. Dengan sanksi internasional yang masih membatasi impor, Iran memfokuskan diri pada produksi lokal dan kerja sama teknologi dengan negara seperti Rusia dan China.