PBNU Meledak! Tolak Atlet Israel Masuk Indonesia: ‘Tak Ada Manfaat, Jangan Langgar Moral Bangsa!

Raksasa Pertahanan Dunia Raup Untung di Tengah Derita Gaza
Sumber :
  • israel

“Sikap ini adalah bagian dari solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina. Selama bangsa Palestina masih dijajah dan ditindas, kita tidak boleh menormalisasi hubungan dengan Israel dalam bentuk apa pun,” ujar Gus Fahrur menegaskan.

Dukungan Dunia: AS, Inggris, dan Prancis Bentuk Resolusi PBB untuk Stabilisasi Gaza!

Ia juga menambahkan bahwa kehadiran atlet Israel di ajang olahraga internasional di Jakarta justru bisa menimbulkan ketegangan sosial dan politik di dalam negeri. Sebab, banyak masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, menaruh simpati mendalam terhadap perjuangan rakyat Palestina.

“Kalau atlet Israel datang, itu bisa memicu penolakan dan demonstrasi. Kita harus mempertimbangkan dampaknya terhadap stabilitas sosial. Olahraga seharusnya membawa perdamaian, bukan polemik,” jelasnya.

Trump Bidik Arab Saudi untuk Normalisasi Hubungan dengan Israel Pasca Perang Gaza

Dalam pandangan PBNU, Indonesia harus konsisten dengan politik luar negeri bebas aktif yang berpihak pada perdamaian dunia dan menolak segala bentuk penjajahan. Prinsip tersebut, kata Gus Fahrur, telah menjadi bagian dari jati diri bangsa sejak masa Presiden Soekarno.

Ia juga mengingatkan bahwa konstitusi Indonesia secara tegas menolak segala bentuk penjajahan di muka bumi, sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, yang menyatakan bahwa “penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.” Oleh karena itu, membuka ruang bagi Israel, yang masih melakukan pendudukan di tanah Palestina, dianggap bertentangan dengan nilai dasar tersebut.

Fakta Mengejutkan di Balik Jenazah Tahanan Palestina: Organ Hilang, Bukti Kekejaman Israel?

“UUD 1945 menegaskan kita menolak penjajahan. Selama Israel masih menjajah Palestina, kita tidak boleh membuka celah normalisasi, apalagi dalam bentuk kegiatan internasional di wilayah kita,” tegasnya lagi.

Penolakan PBNU ini sejalan dengan sikap sejumlah organisasi masyarakat dan tokoh publik di Indonesia yang juga menolak kehadiran delegasi Israel di ajang olahraga internasional. Sebelumnya, beberapa organisasi mahasiswa dan kelompok solidaritas Palestina juga menyampaikan keberatan mereka terhadap rencana tersebut.

Sementara itu, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) maupun Panitia Penyelenggara Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 terkait sikap pemerintah terhadap keikutsertaan Israel. Namun, perdebatan publik terus mengemuka, terutama di media sosial, di mana sebagian besar warganet menyuarakan penolakan.

Bagi PBNU, persoalan ini tidak bisa dipandang sekadar urusan olahraga, tetapi harus dilihat dari sisi moral, kemanusiaan, dan sejarah diplomasi Indonesia. Gus Fahrur menegaskan bahwa keberpihakan Indonesia terhadap Palestina sudah menjadi komitmen yang tidak bisa ditawar.

Halaman Selanjutnya
img_title