Lima Jurus Iran Lawan Israel: Modernisasi Senjata yang Bikin Dunia Waspada!
- wiki
Iran terus memperkuat kemampuan militernya dengan strategi modernisasi senjata yang terarah dan berlapis. Langkah ini dilakukan bukan sekadar untuk memperluas kekuatan, tetapi juga untuk menghadapi ancaman yang datang dari Israel dan sekutunya di kawasan Timur Tengah. Dalam beberapa tahun terakhir, strategi pertahanan Iran semakin jelas: fokus pada efektivitas biaya, penguatan teknologi domestik, serta pendekatan asimetris yang sulit diantisipasi oleh lawan.
Langkah-langkah modernisasi ini dapat dibagi ke dalam lima pilar utama yang menjadi dasar kebijakan pertahanan Iran di masa depan.
Memperkuat Kapabilitas Rudal: Jarak, Akurasi, dan Kecepatan
Iran dikenal memiliki salah satu program rudal paling ambisius di kawasan. Negara ini terus meningkatkan kemampuan rudal balistik dan jelajahnya, terutama dalam hal jangkauan dan presisi serangan. Pengembangan rudal dengan bahan bakar padat juga menjadi fokus, karena lebih cepat diluncurkan dan mudah disembunyikan. Selain itu, Iran dikabarkan sedang mengembangkan rudal dengan kemampuan manuver tinggi di fase akhir lintasan, yang membuatnya sulit dicegat sistem pertahanan udara modern seperti Iron Dome milik Israel.
Tujuan utamanya jelas: memastikan kemampuan serangan balik yang mematikan jika konflik terbuka terjadi. Dengan peningkatan akurasi, Iran berharap setiap rudalnya dapat menghantam target strategis dengan presisi tinggi tanpa harus melibatkan kekuatan udara besar.
Armada Drone dan Munisi Presisi: Senjata Efektif Berbiaya Rendah
Selain rudal, Iran sangat serius mengembangkan teknologi drone (UAV) dan senjata berpemandu presisi (PGM). Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan drone Iran dalam berbagai konflik — dari Timur Tengah hingga kawasan Laut Merah — menunjukkan bahwa negara ini berinvestasi besar pada sistem tak berawak yang murah namun mematikan.
Drone buatan Iran kini mampu melakukan serangan jarak jauh, membawa berbagai muatan peledak, dan bahkan beroperasi secara swarm atau berkelompok untuk membingungkan pertahanan udara lawan. Menariknya, teknologi ini juga telah ditransfer ke kelompok proksi Iran di luar negeri, seperti Houthi di Yaman atau Hezbollah di Lebanon. Strategi ini memungkinkan Iran menekan musuh tanpa harus terlibat langsung di medan perang.