Bukan Cuma Iran! Inilah Daftar Negara yang Bikin Israel Takut Bergerak di Timur Tengah

Lima Jurus Iran Lawan Israel
Sumber :
  • wiki

Israel dikenal sebagai salah satu kekuatan militer paling dominan di Timur Tengah. Dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat dan teknologi pertahanan yang canggih, negara ini sering dianggap tak tertandingi dalam hal kekuatan tempur. Namun, di balik keunggulan militernya, Israel masih menghadapi sejumlah negara yang dianggap sebagai ancaman serius, baik secara militer, politik, maupun ideologis.

Konflik Gaza Panas Lagi! Israel Bombardir Rafah, AS Masih Bicara Soal Damai?

Meski stabilitas kawasan kerap berubah, ancaman terhadap Israel tidak hanya datang dari negara-negara besar, tetapi juga dari kelompok milisi yang memiliki pengaruh kuat di lapangan. Berikut ini adalah negara dan entitas yang paling ditakuti Israel di kawasan Timur Tengah.

Iran, Musuh Utama dan Ancaman Strategis Terbesar

Rusia Pamer Rudal Nuklir Abadi! Burevestnik Diklaim Bisa Terbang Keliling Bumi Tanpa Terlacak!

Iran menempati posisi teratas dalam daftar ancaman terbesar bagi Israel. Hubungan kedua negara sudah lama diwarnai ketegangan, terutama karena program nuklir Iran yang dianggap mengancam eksistensi Israel. Pemerintah Tel Aviv menilai Teheran berusaha mengembangkan senjata nuklir, meski Iran berulang kali membantah tudingan tersebut.

Lebih jauh, Iran secara aktif mendukung berbagai kelompok bersenjata yang menentang Israel. Dukungan ini mencakup pendanaan, pelatihan, dan suplai senjata bagi Hizbullah di Lebanon, Hamas dan Jihad Islam di Jalur Gaza, serta milisi pro-Iran di Suriah dan Irak. Dukungan tersebut menjadikan Iran bukan sekadar ancaman konvensional, melainkan juga sumber kekuatan bagi jaringan anti-Israel di seluruh kawasan.

Putin Gegerkan Dunia! Rusia Sukses Uji Coba Rudal Nuklir Burevestnik yang Tak Terkalahkan oleh NATO

Selain itu, kemampuan militer Iran juga tak bisa diremehkan. Negara ini memiliki rudal balistik jarak jauh yang mampu mencapai wilayah Israel, bahkan hingga ke Tel Aviv. Karena itu, Israel kerap melancarkan serangan udara ke fasilitas militer Iran di Suriah guna mencegah pengiriman senjata ke Hizbullah.

Lebanon dan Hizbullah, Ancaman dari Utara

Secara politik, Lebanon bukan musuh langsung Israel. Namun, keberadaan Hizbullah di wilayah selatan negara itu menjadi ancaman nyata. Hizbullah, milisi Syiah yang mendapat dukungan penuh dari Iran, dikenal memiliki lebih dari 150 ribu roket dan rudal, banyak di antaranya berteknologi presisi tinggi yang mampu menjangkau hampir seluruh wilayah Israel.

Anggota Hizbullah juga berpengalaman bertempur, terutama setelah terlibat dalam perang di Suriah. Israel memperkirakan, jika konflik besar kembali pecah, ratusan rudal Hizbullah bisa menghantam kota-kota besar seperti Tel Aviv setiap hari. Inilah sebabnya Hizbullah sering dianggap sebagai ancaman paling berbahaya di perbatasan utara Israel.

Suriah, Basis Militer Iran dan Sekutu Lama

Suriah kini memang tengah melemah akibat perang saudara yang berkepanjangan, tetapi kehadiran pasukan Iran dan Rusia di wilayahnya membuat Suriah tetap menjadi titik strategis yang diawasi ketat oleh Israel.

Bagi Tel Aviv, Suriah berpotensi menjadi basis peluncuran rudal Iran dan jalur logistik senjata menuju Hizbullah di Lebanon. Selain itu, jika konflik besar pecah di kawasan, Suriah bisa menjadi front baru bagi pasukan pro-Iran. Karena itu, Israel secara rutin melancarkan serangan udara ke berbagai target di Suriah, termasuk gudang senjata dan pangkalan milisi yang diduga berafiliasi dengan Iran.

Arab Saudi, Dari Rival Ideologis Jadi Sekutu Potensial

Dulu, Arab Saudi termasuk dalam barisan negara yang bersikap keras terhadap Israel, terutama terkait isu Palestina. Namun dalam beberapa tahun terakhir, hubungan kedua negara tampak mencair. Faktor utama perubahan ini adalah munculnya musuh bersama, yaitu Iran, serta kepentingan ekonomi dan teknologi yang semakin saling terkait.

Upaya normalisasi hubungan yang dimediasi oleh Amerika Serikat juga membuat Riyadh dan Tel Aviv lebih terbuka untuk bekerja sama di bidang keamanan dan ekonomi. Meski demikian, sebagian pihak di Israel tetap berhati-hati. Mereka menilai pengaruh politik dan militer Arab Saudi bisa berubah cepat jika terjadi pergeseran kekuasaan di Riyadh.

Mesir, Dari Musuh Perang Menjadi Mitra Damai

Mesir pernah menjadi lawan utama Israel dalam beberapa perang besar, termasuk konflik pada 1948, 1967, dan 1973. Namun sejak ditandatanganinya Perjanjian Damai Camp David pada 1979, hubungan kedua negara relatif stabil. Kini, Mesir bahkan menjadi salah satu mitra penting Israel dalam menjaga stabilitas di Gaza dan wilayah perbatasan Sinai.

Walau demikian, Israel tetap berhati-hati. Militer Mesir masih menjadi salah satu yang terkuat di dunia Arab. Selain itu, perubahan politik di Kairo bisa sewaktu-waktu mengubah arah kebijakan luar negeri Mesir, terutama terkait hubungan dengan Israel.

Irak, Ancaman Laten dari Timur

Irak saat ini bukan ancaman langsung bagi Israel. Namun, keberadaan milisi Syiah pro-Iran di dalam negeri menjadi perhatian khusus. Kelompok-kelompok tersebut dapat menjadi bagian dari jaringan serangan terhadap Israel, terutama jika diperintahkan oleh Teheran.

Selain itu, Israel mengkhawatirkan Irak bisa menjadi koridor darat bagi Iran, yang menghubungkan Teheran dengan Suriah dan Lebanon. Jalur ini memungkinkan Iran untuk memindahkan pasukan dan senjata dengan lebih leluasa ke wilayah yang berbatasan langsung dengan Israel.

Jika melihat keseluruhan peta ancaman di Timur Tengah, Iran tetap menjadi negara yang paling ditakuti oleh Israel, diikuti oleh Hizbullah di Lebanon. Kedua entitas ini memiliki kemampuan militer yang nyata, jaringan luas, dan ideologi yang secara terbuka menentang keberadaan Israel di kawasan.

Sementara itu, Suriah, Irak, Arab Saudi, dan Mesir berada dalam posisi yang lebih kompleks — sebagian menjadi sekutu potensial, sebagian lagi tetap diawasi karena bisa berubah menjadi ancaman sewaktu-waktu.

Secara garis besar, berikut gambaran ringkas ancaman terhadap Israel di Timur Tengah:

  • Iran: Memiliki program nuklir, rudal jarak jauh, dan mendukung milisi anti-Israel.

  • Hizbullah (Lebanon): Memiliki lebih dari 150.000 roket dan dukungan penuh dari Iran.

  • Suriah: Menjadi basis operasi Iran dan milisi pro-Iran.

  • Arab Saudi: Kekuatan militer besar, kini berpotensi menjadi sekutu.

  • Mesir: Stabil tetapi tetap diawasi karena potensi perubahan politik.

  • Irak: Jalur logistik strategis bagi Iran menuju Lebanon.

Dengan lanskap geopolitik yang terus berubah, Israel harus terus menyeimbangkan strategi pertahanannya di tengah ancaman yang datang dari berbagai arah. Dalam situasi seperti ini, diplomasi dan kekuatan militer tetap menjadi dua senjata utama Israel untuk mempertahankan posisinya di jantung Timur Tengah yang selalu bergolak.