Lima Penyebab Kekalahan Timnas Indonesia dari Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Strategi Patrick Kluivert Jadi Sorotan Utama

Ole Romeny
Sumber :
  • x.com

Sepanjang laga, Indonesia hanya mampu menciptakan sembilan percobaan tembakan, dan hanya satu yang benar-benar mengarah tepat ke gawang. Minimnya efektivitas ini memperlihatkan bahwa koordinasi antar pemain depan belum optimal. Umpan silang sering kali tidak sampai ke sasaran, sementara peluang dari bola mati gagal dimanfaatkan dengan baik.

PSSI Tekor Ratusan Miliar! Gaji Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert Bikin Sulit Rekrut Pelatih Dunia

Lini depan Garuda seakan kehilangan insting pembunuh di depan gawang. Situasi ini membuat pertahanan Irak semakin percaya diri untuk menutup ruang dan mematahkan setiap serangan yang dibangun Indonesia.

3. Keputusan Kontroversial Wasit Ma Ning
Selain faktor teknis, keputusan wasit asal China, Ma Ning, juga menjadi sorotan tajam. Salah satu momen paling menentukan terjadi di masa injury time, ketika Miliano Jonathans dijatuhkan oleh bek Irak, Zaid Tahseen, di area yang sangat dekat dengan kotak penalti. Banyak pemain Indonesia yang meyakini pelanggaran itu terjadi di dalam kotak terlarang.

Jawaban Elegan Eliano Reijnders Usai Disindir Jeje Soal Kekalahan Timnas Indonesia

Namun, Ma Ning hanya memberikan kartu kuning kedua untuk Tahseen—yang otomatis membuatnya diusir—tanpa memberikan hadiah penalti bagi Indonesia. Wasit juga menolak untuk meninjau ulang insiden tersebut melalui VAR meskipun mendapat protes keras dari para pemain Garuda. Keputusan ini membuat peluang emas Indonesia untuk menyamakan kedudukan sirna begitu saja.

Keputusan kontroversial tersebut memicu kekecewaan besar dari pemain, pelatih, hingga suporter. Patrick Kluivert bahkan terlihat marah di area teknis setelah pertandingan berakhir karena merasa timnya dirugikan oleh kepemimpinan wasit.

Ezra Walian Bangkit: Eks Pemain yang Pernah Dilarang FIFA Kini Siap Gantikan Rafael Struick di Timnas Indonesia

4. Kesalahan Fatal Rizky Ridho
Gol tunggal Irak yang dicetak Zidane Iqbal pada menit ke-76 bermula dari blunder fatal di lini belakang Indonesia. Bek muda Persija Jakarta, Rizky Ridho, mencoba menggiring bola di area sendiri alih-alih melakukan sapuan cepat. Keputusan itu berujung pada hilangnya penguasaan bola dan memberi kesempatan bagi Irak untuk membangun serangan cepat.

Kesalahan kecil tersebut terbukti fatal. Dalam sekejap, bola berhasil dimanfaatkan oleh Zidane Iqbal untuk menaklukkan kiper Indonesia. Gol itu menjadi satu-satunya pembeda dalam pertandingan dan memastikan Irak membawa pulang tiga poin penting.

Blunder seperti ini menjadi pelajaran berharga bagi para pemain muda Indonesia. Dalam laga penting, fokus dan pengambilan keputusan di area pertahanan menjadi kunci utama untuk menghindari kehilangan momentum.

Halaman Selanjutnya
img_title