Jay Idzes Lelah Protes Wasit, Masih Harus Bereskan Ulah Suporter Indonesia di Stadion

Jay Idzes, kapten Timnas Indonesia
Sumber :
  • x.com/@keejjuu_

Gadget – Peluang Timnas Indonesia untuk melangkah ke Piala Dunia 2026 resmi kandas setelah kalah tipis 0-1 dari Irak dalam laga kedua Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Gol tunggal Irak dicetak oleh Zidane Iqbal di menit ke-76 lewat sepakan keras dari luar kotak penalti yang gagal diantisipasi Maarten Paes. Kesalahan fatal Rizky Ridho dalam proses gol tersebut memicu gelombang kritik tajam dari warganet terhadap sang bek muda.

Media Inggris Heran: FIFA dan AFC Bungkam Soal Protes Indonesia atas Keuntungan Arab Saudi

Namun, di tengah kekecewaan itu, perhatian publik justru tertuju pada sosok Jay Idzes. Sang kapten mendapat pujian luas karena memperlihatkan ketenangan, tanggung jawab, dan kepemimpinan di lapangan.
Idzes dikenal vokal sepanjang pertandingan, tak segan maju menghadapi wasit asal China, Ma Ning, untuk memprotes sejumlah keputusan yang dianggap merugikan Skuad Garuda.

Setiap kali rekan setimnya dilanggar, Jay Idzes menjadi pemain pertama yang berani mendekati wasit untuk meminta penjelasan. Sikapnya ini dianggap mencerminkan karakter pemimpin sejati yang tak hanya bermain dengan hati, tapi juga melindungi timnya.

Jurnalis Inggris Bongkar Dugaan Kecurangan FIFA-AFC, Timnas Indonesia Jadi Korban di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Dari Protes ke Wasit, Kini Harus Bereskan Ulah Suporter

Bobotoh Persib Diuji! Atep Nilai Bojan Hodak Pantas Jadi Pelatih Timnas Indonesia

Belum cukup lelah karena harus terus berdebat dengan wasit, Jay Idzes kembali menjadi sorotan karena tindakannya di luar dugaan. Dalam video yang beredar di media sosial X (Twitter), pemain bernomor punggung 3 itu terlihat memunguti botol air minum yang dilempar suporter Timnas Indonesia ke lapangan.

Video tersebut diunggah oleh akun @keejjuu_ pada 12 Oktober 2025. Dalam rekaman itu, Jay Idzes tampak berteriak ke arah tribun penonton, seolah meminta para suporter untuk berhenti melempar benda ke lapangan dan fokus memberikan dukungan positif kepada tim.

Dari gestur tubuhnya, Idzes tampak kesal namun tetap menahan emosi. Setelah menenangkan situasi, ia lalu menunduk untuk memunguti botol air yang berserakan di lapangan. Aksi spontan itu terjadi setelah keputusan wasit Ma Ning yang menolak meninjau insiden lewat VAR (Video Assistant Referee), memicu kekecewaan para penonton di stadion.

“Beliau udah capek ke wasit yang kayak emmm, malah beresin sampah pula,” tulis akun @keejjuu_ dalam unggahan tersebut.
“Our captain, Jay Idzes,” tambahnya dengan emoji tepuk tangan.


Netizen Kagum: "Kapten Sejati, Bukan Cuma di Lapangan"

Tak butuh waktu lama, unggahan itu langsung viral dan mendapat ribuan komentar dari netizen. Banyak yang menyanjung sikap dewasa Jay Idzes sebagai kapten Timnas Indonesia, terutama di tengah situasi emosional setelah kekalahan.

Beberapa komentar yang mencuri perhatian di platform X antara lain:

  • “Suporter kira main di Liga 1,” tulis salah satu pengguna.

  • “Kampungan,” komentar netizen lainnya menyinggung perilaku sebagian penonton.

  • “Bang Jay tetap elegan meski frustrasi,” tulis akun lain dengan emoji sedih.

Sikap Idzes dianggap sebagai contoh nyata kepemimpinan yang tak hanya diukur dari performa di lapangan, tapi juga dari cara menjaga citra tim di depan publik. Ia menunjukkan bahwa menjadi kapten bukan hanya soal memimpin permainan, tapi juga tentang menjaga sportivitas dan menghormati lawan serta penonton.


Jay Idzes dan Tantangan Berat Sebagai Kapten Timnas

Sebelum laga kontra Irak, Jay Idzes memang sudah dikenal sebagai sosok yang disiplin dan punya standar tinggi terhadap performa tim. Dalam beberapa pertandingan terakhir, ia kerap terlihat berusaha menjaga semangat rekan setimnya, bahkan ketika Timnas Indonesia menghadapi tekanan besar dari lawan-lawan Asia Barat seperti Arab Saudi dan Irak.

Dengan karier yang ditempanya di Eropa, Idzes terbiasa dengan kultur profesionalisme tinggi. Karena itu, tak heran bila ia merasa perlu menegur tindakan suporter yang dinilai bisa mencoreng nama baik Indonesia di mata dunia.
Bagi Idzes, dukungan sejati bukan tentang kemarahan, tapi tentang respek dan semangat positif.

Meski kalah, Idzes tetap mendapat apresiasi tinggi dari publik sepak bola nasional. Banyak penggemar menyebut bahwa jika ada sosok yang pantas disebut “pemimpin sejati” di skuad Garuda saat ini, maka Jay Idzes adalah jawabannya.


Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi suporter sepak bola Indonesia. Emosi berlebihan hanya akan memperburuk suasana dan mencoreng perjuangan para pemain yang sudah berjuang habis-habisan di lapangan.
Sikap Jay Idzes yang tetap tenang, bahkan sampai turun tangan membereskan botol air, menjadi contoh bahwa profesionalisme bisa datang dari siapa pun—terutama dari mereka yang benar-benar mencintai timnya.

Momen tersebut seakan menjadi pengingat bahwa Timnas Indonesia bukan hanya tanggung jawab 11 pemain di lapangan, tapi juga seluruh suporter yang mendukung dari tribun. Ketika semua pihak bisa menahan emosi dan menjaga etika, hasil apapun bisa diterima dengan kepala tegak.

Jay Idzes mungkin lelah, tapi tindakannya berbicara lebih lantang daripada kata-kata: kapten sejati tak butuh panggung, cukup menunjukkan keteladanan.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget