Patrick Kluivert Disindir Pedas Usai Gagal Bawa Timnas Indonesia: Menang Kalau Lawannya Lemah Saja!

Patrick Kluivert
Sumber :
  • AFC

Gadget – Setelah kegagalan Timnas Indonesia melangkah ke putaran berikut Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, sorotan publik pun tertuju pada sosok Patrick Kluivert. Pelatih asal Belanda itu dinilai belum berhasil mengangkat performa Garuda di level tertinggi, bahkan dalam dua laga terakhir Indonesia harus menelan kekalahan beruntun dari Arab Saudi dan Irak.

Media Vietnam Sindir Timnas U-17 Indonesia, Sebut Belum Menang Jelang Piala Dunia 2025

Timnas Indonesia kalah 2-3 dari Arab Saudi pada 9 Oktober 2025, lalu tumbang 0-1 dari Irak tiga hari kemudian. Dua hasil itu membuat Indonesia menutup Grup B tanpa satu pun poin—sebuah capaian yang jauh dari ekspektasi.

Pandit sepak bola nasional, Bung Binder, menjadi salah satu sosok yang paling vokal menyoroti performa Kluivert. Melalui kanal YouTube-nya, ia menyebut ada masalah mendasar di balik kegagalan ini.

Dibongkar Orang Terdekat, Shin Tae-yong Tolak Banyak Tawaran Usai ‘Ditendang’ dari Timnas Indonesia

“Ada kelemahan di tim kepelatihan kita, dan itu fakta yang enggak bisa dibantah. Apa yang mau kita bantah lagi sih?” ujar Bung Binder dengan nada tegas.

Menurutnya, kemenangan Timnas Indonesia di bawah asuhan Kluivert sejauh ini hanya terjadi saat menghadapi lawan yang kualitasnya jauh di bawah, bukan tim kuat di level Asia.

Wonderkid Liga Belanda Mirip Messi, Keturunan Maluku Ini Bisa Jadi Amunisi Baru Timnas Indonesia

Menang Hanya Lawan Lemah, Bukan Prestasi Sebenarnya

Bung Binder menyoroti bahwa kemenangan tipis atas China dan Bahrain tidak bisa dijadikan tolok ukur keberhasilan. Ia menilai hasil 1-0 di dua laga tersebut adalah hal yang sudah terprediksi karena dimainkan di kandang sendiri.

“Kita lihat pertandingan lawan China dan Bahrain, ya menang 1-0, itu sudah dikalkulasi akan menang di kandang. Tapi performanya biasa-biasa saja,” ujarnya menambahkan.

Sang analis juga mengingatkan bahwa performa terbaik Garuda di era Kluivert justru terjadi saat menghadapi lawan yang jauh di bawah level, yakni Chinese Taipei. Indonesia menang telak 6-0, namun Bung Binder menilai itu bukan parameter keberhasilan.

“Saya sepakat, permainan terbaik Timnas Indonesia memang lawan Chinese Taipei. Tapi jangan lupa, lawannya itu bukan level Asia atas. Menang 6-0 ya wajar saja,” tegasnya.


Dari Shin Tae-yong ke Kluivert: Harapan Tak Sesuai Realita

Pergantian pelatih dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert sempat menimbulkan harapan besar di kalangan penggemar. Banyak yang berharap sentuhan eks striker Barcelona itu akan membawa angin segar bagi permainan Garuda.

Namun menurut Bung Binder, perubahan itu belum memberi hasil nyata. “Saya enggak masalah dengan pergantian pelatih, tapi yang saya harapkan itu hasil. Prestasi enggak harus trofi, tapi minimal ada progres, misalnya lolos ke Piala Dunia,” jelasnya.

Ia juga menyoroti gaya bermain menyerang yang diterapkan Kluivert. Menurutnya, strategi tersebut tidak cocok dengan karakter pemain Indonesia yang belum siap secara taktikal dan koordinasi.

“Kalau koordinasinya enggak baik, pemain pasti panik. Kalau mereka enggak nyaman dengan taktik tertentu, kesalahan akan muncul. Mau main menyerang tapi enggak bisa cetak gol dari open play, ya percuma,” katanya.


Meski kritiknya tajam, Bung Binder menegaskan dirinya tidak menuntut Kluivert untuk langsung dipecat. Ia lebih menekankan pentingnya evaluasi mendalam dari PSSI terhadap performa pelatih dan staf kepelatihan.

“Saya enggak pernah bilang Patrick out. Tapi kalau gagal dan permainan enggak berkembang, ya harus ada evaluasi atau review dari PSSI,” tegasnya.

Menurutnya, memecat pelatih bukan solusi instan. Justru hal itu bisa memperburuk situasi jika tidak ada calon pengganti yang lebih baik dan siap bekerja cepat.

“Tapi kalau Kluivert dipecat, siapa penggantinya? Enggak ada juga antrian pelatih yang mau melatih Timnas Indonesia. Jadi semua harus realistis,” ujar Bung Binder.


Di balik nada kritiknya, Bung Binder tetap memberikan apresiasi bagi para pemain yang sudah berjuang keras selama fase kualifikasi. Ia menganggap para pemain telah menampilkan semangat juang tinggi meski hasil akhir belum memuaskan.

Ia berharap, hasil buruk ini bisa menjadi bahan introspeksi bagi PSSI dan tim pelatih untuk menatap ajang berikutnya seperti Piala AFF 2026 dan laga uji coba internasional.

“Saya tetap berharap timnas kita bisa berprogres secara baik. Tapi tentu pelatih harus punya kualitas dan pendekatan yang tepat. Kalau pelatih enggak bagus, ya jangan bermimpi juga,” pungkas Bung Binder.


Dengan kritik yang disampaikan secara terbuka, sorotan kini tertuju pada langkah PSSI berikutnya. Apakah Patrick Kluivert masih akan dipertahankan untuk jangka panjang, atau Garuda akan kembali mencari sosok baru yang mampu mengembalikan semangat dan prestasi Timnas Indonesia di kancah Asia.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget