Erick Thohir Diminta Pecat Patrick Kluivert, Ferry Irwandi Tak Ingin Timnas Terjebak “Trust The Process"
- Inter Milan Official
Gadget – Ferry Irwandi secara terbuka meminta Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, untuk mengambil langkah tegas terhadap Patrick Kluivert. Ia menilai kegagalan Timnas Indonesia menembus Piala Dunia 2026 sudah cukup menjadi alasan untuk melakukan evaluasi besar-besaran, termasuk mengganti pelatih kepala.
“Kalau pendapat jujur saya, kalau memang Pak Erick masih punya passion di Timnas Indonesia ini atau di membenahi liga, ya setidaknya dia berani untuk memecat Patrick Kluivert,” ujar Ferry dalam kanal YouTube pribadinya.
Menurutnya, kesempatan emas Indonesia untuk tampil di Piala Dunia 2026 sudah hilang. Namun, dengan sisa waktu lima tahun menuju edisi 2030, PSSI masih memiliki ruang untuk membangun fondasi baru — asalkan dimulai dengan keberanian membuat perubahan sejak sekarang.
Saat yang Tepat untuk Evaluasi Total Timnas Indonesia
Ferry menilai momentum ini tak boleh disia-siakan. Ia menyebut bahwa Erick Thohir sebaiknya tidak hanya fokus pada pembenahan Timnas Indonesia, tetapi juga memperkuat ekosistem kompetisi lokal agar mampu menghasilkan pemain yang benar-benar siap bersaing di level internasional.
“Kalau misalnya udah anyep-anyep saja, cuma akhirnya menyalahkan ekspektasi masyarakat misalnya, atau pundit yang ngomong kayak gitu, trust the process. No no no, man. Kita bisa trust the process, tapi tidak dengan orang bernama Patrick Kluivert ini,” tegas Ferry Irwandi.
Ia menolak narasi “trust the process” yang menurutnya hanya akan membuat Timnas Indonesia terjebak dalam siklus kegagalan. Bagi Ferry, perubahan harus dilakukan sejak awal, termasuk dengan mencari sosok pelatih baru yang lebih memahami karakter pemain dan kultur sepak bola Indonesia.
Kritik Tajam terhadap Keputusan Patrick Kluivert
Ferry juga mengkritik keputusan teknis Patrick Kluivert yang dianggap menjadi titik awal kegagalan Garuda. Ia menyoroti pertandingan pembuka melawan Arab Saudi yang berakhir dengan kekalahan 2-3, di mana Kluivert dinilai melakukan kesalahan fatal dalam menentukan komposisi pemain.
“Laga paling penting, laga pembuka, dia punya banyak sekali pemain bagus, tapi mainkan Marc Klok di tengah. Dari banyak pilihan yang masih rasional, itu keputusan yang sampai sekarang kita tidak habis pikir,” ujar Ferry dengan nada kecewa.
Selain itu, ia menyesalkan tidak adanya penjelasan jelas dari sang pelatih terkait keputusan taktik maupun starting eleven yang ia pilih. Menurutnya, sikap seperti ini justru memperkuat kesan bahwa Kluivert tidak punya arah permainan yang solid untuk tim.
Publik Ikut Kecewa dan Desak Perubahan
Kritik Ferry Irwandi senada dengan suara publik. Banyak pendukung Timnas Indonesia yang juga menuntut Patrick Kluivert mundur setelah kegagalan di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Bahkan, desakan juga datang dari kalangan politikus, salah satunya Komisi X DPR yang menilai kemarahan publik adalah bentuk cinta terhadap sepak bola nasional.
Ferry memahami bahwa kekecewaan masyarakat bukan tanpa alasan. Timnas Indonesia memiliki generasi pemain terbaik dalam beberapa tahun terakhir, namun hasil yang didapat tidak sepadan dengan potensi yang dimiliki. Ia meyakini, bila dikelola dengan pelatih yang tepat dan sistem kompetisi yang kuat, Garuda bisa bersaing dengan negara-negara Asia papan tengah seperti Irak, Uzbekistan, atau Arab Saudi.
Harapan Baru Menuju Piala Dunia 2030
Meski kecewa, Ferry Irwandi tetap optimistis terhadap masa depan Timnas Indonesia. Ia menilai kegagalan ke Piala Dunia 2026 bisa dijadikan bahan refleksi untuk membangun pondasi lebih baik menuju 2030.
“Lima tahun bukan waktu yang lama, tapi cukup untuk membenahi segalanya. Mulai dari pelatih, manajemen tim, hingga pembinaan pemain muda,” katanya.
Ferry berharap Erick Thohir berani mengambil keputusan penting sekarang juga, sebelum publik kehilangan kepercayaan terhadap proyek besar PSSI. Langkah mengganti pelatih menurutnya adalah sinyal awal bahwa federasi benar-benar serius membawa Timnas Indonesia ke arah yang lebih baik.
Bagi Ferry, evaluasi Patrick Kluivert bukan sekadar soal hasil, melainkan soal arah dan filosofi sepak bola yang harus kembali pada jati diri Indonesia: cepat, agresif, dan penuh semangat juang.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |