Mengejutkan! Hamas Bebaskan 7 Sandera Israel Tanpa Seremoni, Dunia Terpana!
- israel
Sementara itu, pihak Israel belum memberikan komentar resmi yang panjang soal pembebasan ini. Namun sumber dari militer Israel menyebutkan bahwa proses tersebut berlangsung aman dan sesuai dengan mekanisme yang telah disepakati bersama mediator internasional, termasuk Qatar dan Mesir.
Di sisi lain, media Palestina menyoroti bahwa keputusan Hamas untuk melakukan pembebasan tanpa seremoni adalah bentuk strategi politik baru. Kelompok itu tampaknya ingin menghindari kesan bahwa mereka “menyerah” di mata publik pendukungnya. Langkah ini juga menunjukkan bahwa Hamas ingin menjaga citra sebagai pihak yang konsisten menegakkan kesepakatan, meskipun diwarnai rasa tidak percaya terhadap Israel.
Dalam beberapa pernyataan sebelumnya, pemimpin Hamas menegaskan bahwa pihaknya skeptis terhadap komitmen Israel dalam menepati janji. “Sepanjang sejarah, Israel tidak pernah benar-benar menepati perjanjian yang dibuatnya,” ujar salah satu pejabat senior Hamas. Namun, demi menjaga kepentingan kemanusiaan dan melindungi warga sipil Gaza yang masih menjadi korban perang, mereka akhirnya menyetujui gencatan senjata ini.
Dari pihak internasional, langkah Hamas ini mendapat sambutan positif. Amerika Serikat, Uni Eropa, dan PBB menyambut baik pembebasan sandera tersebut, meskipun menegaskan bahwa perdamaian sejati belum akan terwujud tanpa kesepakatan politik yang lebih kuat. Bahkan, mantan Presiden AS Donald Trump turut mengomentari hal ini, menyebut momen tersebut sebagai “hari yang luar biasa bagi dunia” karena menunjukkan adanya peluang perdamaian yang nyata di kawasan Timur Tengah.
Namun, di lapangan, situasi masih jauh dari tenang. Meski gencatan senjata berlaku, laporan mengenai pelanggaran sporadis masih muncul. Beberapa wilayah di Gaza dikabarkan masih mengalami serangan udara kecil, sementara pasukan Israel tetap berjaga di sepanjang perbatasan.
Analis politik Timur Tengah menilai, pembebasan tujuh sandera ini hanyalah awal dari proses panjang menuju stabilitas. Kesepakatan pertukaran tahanan yang melibatkan puluhan orang dari kedua belah pihak menjadi ujian pertama apakah gencatan senjata ini benar-benar bisa bertahan lebih lama dari sebelumnya.
Selain itu, langkah ini juga menunjukkan perubahan dinamika di internal Hamas. Mereka tampak lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan, terutama setelah tekanan besar dari dunia internasional untuk menghentikan serangan dan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. Tanpa seremoni besar, pembebasan ini justru memberi pesan kuat: Hamas ingin menunjukkan tanggung jawab tanpa perlu pamer kemenangan.