Mengejutkan! Detik-detik Tentara Israel Siksa Tahanan Palestina Sebelum Dibebaskan!
- palestina
Dunia kembali diguncang oleh bocornya video mengerikan yang memperlihatkan aksi penyiksaan terhadap tahanan Palestina oleh pasukan Israel di Penjara Gurun Negev. Rekaman tersebut pertama kali dirilis oleh Kantor Media Tahanan Palestina pada Sabtu (11/10/2025) dan segera menyebar luas di berbagai platform media sosial, memicu gelombang kemarahan serta kecaman dari seluruh dunia.
Video berdurasi beberapa menit itu memperlihatkan puluhan tahanan Palestina dengan tangan terikat ke belakang dan mata tertutup, berjalan tertunduk dalam barisan panjang. Di sisi kiri dan kanan, tampak barisan tentara serta polisi Israel yang bersenjata lengkap. Beberapa di antaranya terlihat menendang, mendorong, bahkan memukul tahanan yang sudah tak berdaya. Pemandangan tersebut memperlihatkan wajah kelam perlakuan terhadap warga Palestina yang ditahan di fasilitas penjara Israel.
Menurut laporan, rekaman itu diambil di dalam Penjara Negev — salah satu fasilitas penahanan terbesar dan paling tertutup di Israel. Penjara ini dikenal menampung ribuan warga Palestina, termasuk tahanan politik, di bawah kondisi yang disebut tidak manusiawi. Banyak laporan sebelumnya yang menyebut bahwa para tahanan di sana kerap mengalami penyiksaan fisik, penelantaran medis, hingga isolasi berkepanjangan tanpa akses pengacara maupun keluarga.
Disiksa Sebelum Dibebaskan
Yang membuat publik semakin geram, para tahanan yang tampak dalam video disebut termasuk dalam daftar narapidana yang akan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel. Kesepakatan itu sendiri merupakan hasil mediasi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dalam upaya menghentikan eskalasi konflik di Jalur Gaza.
Dalam perjanjian tersebut, Hamas sepakat untuk membebaskan 48 sandera asal Israel, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, sementara Israel diwajibkan melepas sekitar 2.000 tahanan Palestina. Dari jumlah itu, sekitar 250 di antaranya adalah mereka yang telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Namun ironisnya, sebelum proses pembebasan itu benar-benar berlangsung, muncul laporan bahwa sejumlah tahanan justru disiksa dan dipermalukan di hadapan kamera. Aksi brutal tersebut bukan hanya melanggar kesepakatan damai yang baru disepakati, tetapi juga dianggap sebagai penghinaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan.