Desakan Menggema: Luis Milla Diminta Kembali Tangani Timnas Indonesia, PSSI Akan Bergerak?
- viva
Isu pergantian pelatih Timnas Indonesia kembali menjadi sorotan hangat di kalangan pecinta sepak bola Tanah Air. Nama Luis Milla, mantan pelatih yang pernah membawa napas segar bagi skuad Garuda, kini kembali dielu-elukan publik untuk menggantikan posisi Patrick Kluivert yang tengah berada di ujung tanduk. Desakan ini muncul setelah performa Timnas Indonesia dianggap menurun dan gagal memenuhi ekspektasi dalam beberapa laga terakhir.
Gelombang dukungan untuk kembalinya Milla semakin deras terlihat di media sosial. Salah satu akun yang ramai disorot adalah @nalar_logis, yang menuliskan pesan terbuka kepada Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Dalam unggahannya, ia menyampaikan keresahan banyak penggemar sepak bola nasional.
“Pak @erickthohir yth. Saat ini perasaan mayoritas fans bola begitu suram dan terpuruk. Ada baiknya @PSSI membangun lagi optimisme kita dengan mengganti tim kepelatihan Timnas saat ini,” tulis akun tersebut.
Ia pun menambahkan bahwa nama Luis Milla bisa menjadi simbol harapan baru bagi publik sepak bola Indonesia. “Dengan materi pemain Timnas yang kita miliki saat ini, sentuhan Milla tentu akan sangat berbeda,” lanjutnya.
Desakan ini bukan tanpa alasan. Banyak yang masih mengingat bagaimana Milla, yang pernah menangani Timnas Indonesia pada 2017 hingga 2018, mampu membentuk gaya permainan atraktif dan disiplin meski hanya bermodal skuad seadanya. Kala itu, Indonesia menunjukkan performa menjanjikan di SEA Games 2017 serta Asian Games 2018.
Mengapa Harus Luis Milla?
Para pendukung Milla menilai, momen ini merupakan waktu yang tepat untuk memanggilnya kembali. Piala Asia 2027 masih dua tahun lagi, sementara Piala Dunia 2030 masih lima tahun di depan mata. Waktu tersebut dinilai cukup bagi Milla untuk membangun kembali pondasi permainan Timnas Indonesia yang kokoh dan modern.
“Dulu, dengan materi pemain yang ada saja, prestasinya lumayan. Apalagi sekarang, saat stok pemain bagus semakin berlimpah,” lanjut akun @nalar_logis dalam utasnya.
Milla memang dikenal sebagai pelatih yang mampu menanamkan gaya permainan yang rapi, indah, namun juga efisien. Mantan pemain Real Madrid dan Barcelona itu bukan hanya penganut filosofi “tiki-taka” khas Spanyol, tetapi juga bisa menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan. Ia mampu menciptakan keseimbangan antara pertahanan solid dan serangan balik cepat yang mematikan.
Tak heran, banyak fans yang merasa bahwa Milla merupakan sosok ideal untuk mengembalikan identitas permainan Timnas Indonesia yang sempat terlihat di era kepelatihannya dulu. Mereka menilai, di tangan Milla, potensi pemain muda dan naturalisasi bisa dimaksimalkan lebih efektif.
Masa Depan Patrick Kluivert di Ujung Tanduk
Sementara itu, posisi Patrick Kluivert semakin tidak aman setelah Timnas Indonesia gagal memenuhi target di ajang kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Kritik deras datang dari berbagai pihak, termasuk pengamat sepak bola luar negeri. Bahkan, beberapa analis asal Belanda menilai masa depan Kluivert hanya tinggal menunggu waktu.
Menurut informasi yang beredar, nasib Kluivert akan dibahas dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang rencananya digelar pekan depan. Hasil rapat inilah yang akan menentukan apakah Kluivert akan dipertahankan atau digantikan dengan sosok baru.
Jika pemecatan benar terjadi, pertanyaan besar pun muncul: apakah Luis Milla akan masuk radar PSSI?
PSSI Masih “Belanda-Sentris”?
Sayangnya, peluang kembalinya Luis Milla dinilai cukup kecil oleh sebagian pengamat. Pasalnya, PSSI kini tengah berada dalam era yang disebut “Belanda-sentris”. Banyak posisi strategis di tubuh federasi kini diisi oleh figur-figur asal Negeri Kincir Angin.
Salah satunya adalah Alexander Zwiers, Direktur Teknik PSSI yang baru menjabat. Pria yang sebelumnya sukses besar saat menjabat Direktur Teknik Federasi Sepak Bola Yordania (2019–2025) itu disebut memiliki pengaruh besar dalam menentukan arah kebijakan teknis PSSI.
Menurut sejumlah rumor, Zwiers disebut lebih condong merekomendasikan pelatih asal Belanda untuk menangani Timnas Indonesia ke depan. Harapannya, pelatih yang datang nanti memiliki kualitas lebih baik dari Kluivert, tetapi tetap membawa filosofi sepak bola Eropa yang sistematis dan terukur.
Namun, hal ini justru menimbulkan perdebatan. Banyak pihak mengingatkan PSSI agar tidak terpaku pada satu negara atau satu gaya permainan. Mereka menilai, yang paling penting adalah kemampuan pelatih untuk memahami karakter pemain Indonesia serta membangun mental juang yang kuat.
Harapan Publik: Perubahan yang Nyata
Di tengah ketidakpastian itu, publik hanya menginginkan satu hal: perubahan yang nyata. Mereka ingin melihat Timnas Indonesia tampil lebih agresif, solid, dan memiliki arah permainan yang jelas.
Nama Luis Milla kemudian muncul sebagai simbol harapan baru. Pelatih asal Spanyol itu dinilai bukan hanya memahami sepak bola modern, tetapi juga memiliki hubungan emosional dengan Indonesia. Ia dikenal dekat dengan para pemain dan mampu membangun suasana tim yang harmonis.
Milla juga memiliki reputasi sebagai pengembang talenta muda. Banyak pemain yang kini menjadi tulang punggung Timnas Indonesia adalah produk dari sentuhan tangannya di masa lalu. Dengan kombinasi pengalaman dan kedekatan emosional tersebut, publik menilai kembalinya Milla bisa menjadi langkah strategis untuk mengembalikan kepercayaan diri skuad Garuda.
Kini, semua mata tertuju pada PSSI. Akankah federasi mendengarkan suara publik dan mempertimbangkan nama Milla? Atau justru tetap bertahan dengan pendekatan Eropa yang telah terbukti belum memberi hasil optimal?
Satu hal yang pasti, gelombang desakan untuk perubahan semakin menguat. Publik berharap keputusan besar yang akan diambil dalam rapat Exco PSSI mendatang tidak hanya menjawab kekecewaan, tetapi juga membuka lembaran baru bagi masa depan sepak bola Indonesia.
Apapun hasilnya nanti, satu pesan dari para pendukung tetap menggema: Timnas Indonesia butuh arah, dan bagi mereka, arah itu bernama Luis Milla.
 
	         
             
           
              
     
              
     
              
     
              
     
              
     
              
     
     
     
     
     
     
                   
                   
                   
                   
                   
     
     
     
     
     
    