Media Thailand Sindir Pedas! Gagalnya Timnas Indonesia Bisa Jadi Titik Gelap Sepak Bola Asia
- AFC
Gadget – Media Thailand, Ball Thai, menyoroti tajam kegagalan Timnas Indonesia di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dalam laporan yang ramai dibicarakan di jagat maya, mereka menilai kekalahan Garuda dari Irak bukan sekadar hasil buruk, tetapi juga mencerminkan masalah mendalam di balik sistem sepak bola nasional.
“Kekalahan ini bukan sekadar eliminasi, tetapi cerminan bahwa sistem sepak bola Indonesia belum cukup kuat untuk bersaing di panggung dunia,” tulis Ball Thai dalam laporannya yang dikutip pada Senin (14/10).
Pertandingan tersebut digelar di King Abdullah Sports City, Arab Saudi, di mana Indonesia hanya butuh satu poin untuk menjaga peluang ke Piala Dunia tetap hidup. Namun, harapan itu pupus di menit ke-76 ketika Zidane Iqbal mencetak gol tunggal bagi Irak.
“Indonesia kalah dua kali beruntun di fase ini tanpa satu pun poin. Kini mereka harus angkat koper dan mengakhiri mimpi menuju Piala Dunia 2026,” lanjut Ball Thai.
Sorotan Soal Naturalisasi dan Sistem Pembinaan
Media Thailand itu juga menyoroti perubahan besar dalam skuad Patrick Kluivert, terutama dengan kehadiran sejumlah pemain naturalisasi yang berasal dari Eropa. Nama-nama seperti Joey Pelupessy, Calvin Verdonk, hingga Jay Idzes dianggap membawa warna baru bagi Garuda.
“Banyak yang menilai langkah Indonesia menarik, terutama dalam mendatangkan pemain berdarah campuran untuk meningkatkan kualitas teknik dan pemahaman permainan. Hal ini membantu tim menjadi jauh lebih kuat dua tahun terakhir,” tulis Ball Thai.
Namun, di sisi lain, mereka menilai fenomena tersebut menandakan lemahnya pembinaan usia muda di Tanah Air. Bagi Ball Thai, ketergantungan pada pemain naturalisasi adalah alarm bagi sistem sepak bola Indonesia yang masih belum mampu menghasilkan pemain berkualitas secara mandiri.
“Kegagalan Indonesia menjadi pelajaran berharga bagi negara-negara ASEAN. Ini bukan sekadar eliminasi, tapi tanda peringatan: kecuali kita serius membangun infrastruktur internal, kita tidak akan pernah bisa mengejar negara papan atas Asia,” tegas media tersebut.
Kuota Asia di Piala Dunia Dinilai Tak Cukup
Ball Thai juga menyinggung kebijakan penambahan kuota Asia menjadi 8,5 tim di Piala Dunia 2026. Menurut mereka, peluang itu tidak serta-merta membuka jalan bagi negara-negara Asia Tenggara.
“Melihat Asia secara keseluruhan, tambahan kuota memang terlihat menjanjikan bagi negara kecil, tapi realitanya, Jepang, Korea Selatan, Iran, dan Australia sudah mengunci separuh slot tersebut,” jelas Ball Thai.
Dengan dominasi negara besar itu, harapan bagi negara seperti Indonesia, Thailand, atau Vietnam tetap tipis jika tidak diimbangi dengan pembenahan jangka panjang.
Ball Thai: Indonesia Bisa Bangkit Jika Berbenah
Di akhir laporannya, Ball Thai menyoroti reaksi keras publik Indonesia di media sosial setelah kekalahan dari Irak. Namun, mereka juga memberikan nada optimistis bahwa kegagalan ini bisa menjadi titik balik kebangkitan.
“Meraih impian Piala Dunia bukan hal mustahil. Indonesia mungkin gagal hari ini, tetapi jika mereka belajar dan membangun kembali fondasi sepak bolanya, suatu hari nanti dunia akan menyambut mereka kembali,” tulis Ball Thai menutup artikelnya.
Pesan itu menjadi refleksi penting bagi sepak bola nasional: bahwa ambisi besar tidak cukup tanpa fondasi yang kuat, sistem pembinaan yang konsisten, dan arah pembinaan yang jelas sejak usia dini.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid | 
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA | 
| Google News | Gadget | 
 
	         
             
           
              
     
              
     
              
     
              
     
              
     
              
     
     
     
     
     
     
                   
                   
                   
                   
                   
     
     
     
     
     
    