Media Irak Ngamuk! Sebut AFC Mafia usai Kemenangan atas Timnas Indonesia Jadi Sia-sia

Arab Saudi vs Irak
Sumber :
  • tvonenews.com

GadgetMedia Irak meluapkan kemarahan usai kemenangan atas Timnas Indonesia dianggap tidak membawa arti besar. Irak, yang sebelumnya menang 1-0 berkat gol Zidane Iqbal, gagal melaju langsung ke putaran final Piala Dunia 2026 karena hasil imbang melawan Arab Saudi.

Atep Sindir Timnas Indonesia: “Jangan Mimpi Piala Dunia Kalau Belum Juara AFF!”

Pertandingan terakhir di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi penentu. Irak hanya bermain 0-0 melawan Arab Saudi, membuat posisi mereka di klasemen kalah agresivitas gol. Arab Saudi mencatatkan tiga gol berkat kemenangan 3-2 atas Indonesia, sementara Irak hanya mencetak satu gol sepanjang babak tersebut.

Situasi ini membuat kemenangan Irak atas skuad Garuda dianggap tak lebih dari formalitas. Mereka tetap lolos ke putaran kelima kualifikasi, tetapi harus bertemu Uni Emirat Arab (UEA) untuk memperebutkan tiket ke playoff interkontinental.

Investigasi Media AS Bongkar Kejanggalan Piala Dunia 2026—FIFA Tak Berani Jawab!

Tuduhan Tajam: AFC Dianggap Mafia oleh Media Irak

Penyebab Utama Maarten Paes Dipaksakan Main, dan Kenapa Timnas Indonesia Gagal Kalahkan Arab Saudi & Irak

Kemarahan publik dan media Irak memuncak setelah hasil tersebut. Salah satu akun media populer, Iraq Football Podcast, melontarkan kritik keras kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Dalam unggahan di platform X (dulu Twitter), mereka menyebut AFC sebagai “mafia” yang memberi keuntungan kepada Qatar dan Arab Saudi.

“Selamat datang di Mafia AFC. Qatar dan Arab Saudi lolos ke Piala Dunia 2026 sambil menikmati keuntungan sebagai tuan rumah untuk dua laga,” tulis akun tersebut.

Media itu juga menyoroti jadwal yang dianggap tidak adil. Kedua tim disebut mendapat jatah istirahat lima hari, sementara Irak dan UEA hanya memiliki dua hari jeda antara pertandingan. Kondisi ini dinilai sangat merugikan tim-tim non-tuan rumah.

Mereka menegaskan bahwa putaran keempat seharusnya dimainkan di tempat netral, bukan di markas tim tertentu. Namun AFC justru memberikan izin bagi Qatar dan Arab Saudi untuk menjadi tuan rumah di dua laga penting itu.


Kritik terhadap Keuntungan Tuan Rumah

Dalam unggahan lain, media Irak menyoroti fakta bahwa kedua tim Arab itu tidak hanya diuntungkan secara fisik, tetapi juga secara psikologis. Bermain di kandang sendiri memberi dorongan moral yang besar dan tekanan kepada lawan.

“Ini seharusnya laga netral, namun Arab Saudi dan Qatar mendapatkan keuntungan yang tidak adil untuk grup mereka. Kini fokus kami beralih ke putaran kelima,” tulis mereka.

Kemarahan publik Irak pun meluas. Banyak pendukung menilai kemenangan atas Indonesia seharusnya menjadi langkah penting menuju Piala Dunia, namun justru terasa sia-sia karena faktor non-teknis yang dianggap mencurigakan.


Kini, Timnas Irak akan menghadapi ujian berat melawan Uni Emirat Arab pada putaran kelima bulan depan. UEA sendiri finis sebagai runner-up di grup A di bawah Qatar, yang sudah memastikan tempat di Piala Dunia 2026.

Meskipun kecewa, publik Irak tetap berharap Singa Mesopotamia mampu bangkit. Mereka menilai para pemain seperti Zidane Iqbal dan rekan-rekannya sudah tampil disiplin dan layak melaju lebih jauh. Hanya saja, tekanan terhadap AFC kini makin besar karena dugaan adanya ketidakadilan dalam penentuan lokasi dan jadwal pertandingan.


Unggahan media Irak itu menuai dukungan luas dari warganet di Timur Tengah. Banyak yang menilai AFC terlalu berpihak pada negara kuat seperti Qatar dan Arab Saudi. Beberapa komentar bahkan menuntut adanya investigasi independen terkait sistem penjadwalan dan regulasi tuan rumah pada fase kualifikasi.

“Jika AFC ingin menjaga integritas sepak bola Asia, mereka harus menjelaskan kenapa dua tim bisa main di kandang dua kali berturut-turut,” tulis salah satu pengguna media sosial.

Sementara itu, pihak AFC belum memberikan tanggapan resmi atas tudingan tersebut. Namun situasi ini kembali menyoroti isu klasik dalam sepak bola Asia: transparansi dan keadilan kompetisi.


Dengan kondisi ini, wajar jika media Irak merasa kemenangan atas Timnas Indonesia seperti tidak berarti. Dalam pandangan mereka, bukan performa yang menentukan hasil akhir, melainkan keputusan di balik layar yang membuat Arab Saudi dan Qatar melenggang mulus ke Piala Dunia 2026.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget