Gagal Bawa Timnas ke Piala Dunia, Begini Catatan Buruk Patrick Kluivert di Kursi Pelatih!
- PSSI
Gadget – Posisi Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia mulai goyah setelah serangkaian hasil buruk dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Dua kekalahan beruntun melawan Arab Saudi (2-3) dan Irak (0-1) secara resmi mengakhiri harapan skuad Merah Putih untuk tampil di putaran final Piala Dunia.
Selain kekecewaan atas hasil pertandingan, publik juga menyoroti beberapa keputusan kontroversial yang diambil Kluivert selama memimpin tim. Berikut adalah rangkuman dosa-dosa yang dilakukan pelatih asal Belanda ini, yang menjadi bahan perdebatan di kalangan pencinta sepak bola Tanah Air.
1. Debut yang Menyedihkan Kontra Australia
Debut Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia berlangsung pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia saat bertemu Australia. Sejak awal, ekspektasi sudah tinggi karena dia meneruskan tongkat kepemimpinan dari Shin Tae-yong, yang membawa prestasi gemilang bagi Indonesia.
Namun, debut tersebut justru memberikan impresi negatif. Kluivert dipuji karena ingin melakukan perubahan total pada gaya bermain Timnas Indonesia, namun implementasinya dinilai terlalu terburu-buru. Para pemain belum memiliki cukup waktu untuk beradaptasi dengan pendekatan taktis baru yang lebih defensif dibandingkan gaya menyerang ala Shin Tae-yong. Akibatnya, Timnas Indonesia harus menelan kekalahan telak 0-1 dari Australia.
Keputusan ini menjadi awal dari sorotan keras yang terus menghantui Kluivert hingga akhir masa jabatannya.
2. Pertandingan Melawan Arab Saudi: Strategi yang Tak Efektif
Pertandingan melawan Arab Saudi pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia menjadi momen puncak kemarahan suporter. Dalam laga ini, Kluivert memutuskan untuk menerapkan formasi 4-3-3, tetapi strategi tersebut tidak berjalan sesuai rencana.
Beberapa pemain seperti Marc Klok, Beckham Putra Nugraha, dan Yakob Sayuri dianggap kurang layak menjadi starter. Namun, Kluivert tetap mempertahankan mereka meskipun performanya di bawah standar. Salah satu contoh nyatanya adalah Marc Klok, yang membuat kesalahan fatal yang berujung pada gol pertama Arab Saudi.
Menariknya, Kluivert tak segera melakukan pergantian pemain, sehingga situasi semakin memburuk. Hal ini menunjukkan kurangnya fleksibilitas dalam pengambilan keputusan, yang membuat publik semakin ragu akan kompetensi sang pelatih.