Trump Ultimatum Hamas: “Serahkan Senjata atau Kami yang Akan Bertindak!” Dunia Tegang Menanti Langkah Amerika
- palestina
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali membuat pernyataan mengejutkan terkait konflik berkepanjangan di Gaza. Dalam pidatonya yang disiarkan pada Kamis (16/10/2025) waktu setempat, Trump menegaskan bahwa Hamas harus segera melucuti seluruh persenjataannya sebagai bagian dari rencana perdamaian yang diusulkan Washington. Jika tidak, ia dengan tegas menyatakan bahwa militer AS akan turun tangan langsung untuk melucuti kelompok tersebut.
“Sekarang mereka harus melakukannya. Dan jika tidak, kami yang akan melakukannya,” ujar Trump, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Pernyataan itu sontak mengguncang dunia internasional, terutama di tengah upaya rapuh untuk menjaga gencatan senjata yang baru dimulai beberapa pekan lalu.
Rencana Perdamaian 20 Poin Versi Trump
Pernyataan keras Trump ini bukan tanpa dasar. Ia mengungkapkan bahwa perlucutan senjata Hamas merupakan bagian penting dari 20 poin rencana perdamaian Gaza yang telah disusun oleh pemerintahannya. Rencana tersebut terdiri dari beberapa tahapan, di mana salah satu poin krusialnya adalah gencatan senjata tahap kedua yang diiringi pembentukan pemerintahan sementara di Gaza.
Trump juga mengklaim bahwa pihak Hamas sebenarnya telah memberikan sinyal setuju terhadap perjanjian pelucutan senjata tersebut. Namun, hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari pihak Hamas mengenai kesepakatan itu.
Menurut Trump, langkah pelucutan senjata ini menjadi kunci untuk membuka babak baru perdamaian di Timur Tengah. Ia menyebut bahwa tanpa adanya jaminan keamanan dan pengawasan internasional, proses rekonstruksi Gaza tidak akan pernah berhasil.
Hamas: “Kami Tidak Akan Serahkan Senjata Begitu Saja”
Namun, di sisi lain, Hamas menolak tegas rencana pelucutan senjata tanpa adanya kejelasan siapa yang akan menjamin keamanan rakyat Gaza. Juru bicara Hamas menegaskan bahwa mereka tidak akan menyerahkan senjata sebelum ada pihak netral yang benar-benar bertanggung jawab atas keselamatan warga Palestina.
Sikap keras Hamas ini berakar dari pengalaman masa lalu, di mana Israel kerap melanggar perjanjian gencatan senjata yang telah disepakati. Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, gencatan senjata hanya bertahan hitungan hari sebelum kembali pecah akibat serangan yang dilakukan pihak Zionis.