Trump Ultimatum Hamas: “Serahkan Senjata atau Kami yang Akan Bertindak!” Dunia Tegang Menanti Langkah Amerika

Video Penyiksaan Brutal Tahanan Palestina
Sumber :
  • palestina

“Selama Israel masih menduduki wilayah kami dan melakukan pelanggaran, kami tidak akan pernah meletakkan senjata,” ungkap salah satu pejabat Hamas, seperti dikutip media Timur Tengah.

Guncang Israel! Inilah Deretan Senjata Canggih Rusia yang Kini Dipegang Iran

Pencarian Jenazah Sandera Israel

Selain membahas soal perlucutan senjata, Trump juga menyinggung upaya pencarian jenazah sandera Israel yang tewas selama perang. Menurutnya, Hamas kini tengah berusaha keras menemukan dan mengembalikan seluruh jenazah para sandera yang telah disepakati dalam perjanjian pertukaran.

Trump Tegas: AS Akan Hentikan Dukungan Jika Israel Nekat Caplok Tepi Barat

“Mereka sedang menggali. Mereka benar-benar sedang menggali. Ada area di mana mereka menggali dan menemukan banyak jenazah, lalu mereka harus memilah jenazah-jenazah itu,” kata Trump.

Ia menjelaskan bahwa banyak jenazah ditemukan di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan militer Israel. Proses ini, kata Trump, sangat berat dan memakan waktu lama karena kondisi lapangan yang berbahaya dan sulit diakses.

Trump Ancam Serang Venezuela, AS Siapkan Operasi Militer Darat

Trump menambahkan bahwa Hamas berkomitmen mencari seluruh 28 jenazah sandera Israel yang tewas, sesuai kesepakatan antara kedua pihak. Sebelumnya, seluruh 20 sandera hidup telah dibebaskan pada Senin (13/10/2025).

“Kita telah membebaskan semua sandera hidup. Mereka yang tewas juga mulai dipulangkan hari ini. Ini proses yang mengerikan, tapi kita harus menuntaskannya,” ujar Trump dengan nada serius.

Dunia Menyimak, Gaza Masih Terluka

Pernyataan Trump tentu menimbulkan beragam reaksi dari dunia internasional. Beberapa negara sekutu AS menyambut baik inisiatif perdamaian tersebut, namun sebagian lainnya menilai ultimatum Trump terlalu berisiko dan bisa memicu ketegangan baru.
Apalagi, kondisi Gaza hingga kini masih jauh dari kata pulih. Infrastruktur hancur, ribuan warga kehilangan tempat tinggal, dan situasi kemanusiaan masih sangat memprihatinkan.

Pemerintah Mesir dan Qatar, yang selama ini berperan sebagai mediator antara Hamas dan Israel, dikabarkan tengah berusaha menenangkan situasi diplomatik agar konflik tidak kembali pecah. Mereka menyerukan agar semua pihak fokus pada pemulihan kemanusiaan dan rekonstruksi Gaza, bukan memperuncing perdebatan politik dan militer.

Trump Dinilai “Melunak” tapi Tetap Tegas

Menariknya, meski keras terhadap Hamas, Trump dalam kesempatan berbeda juga menyampaikan pendekatan yang lebih lunak. Ia menyebut bahwa setelah perang berakhir, Hamas akan diizinkan memulihkan persenjataan defensifnya sebagai bagian dari sistem keamanan internal, asalkan berada di bawah pengawasan internasional.
Langkah ini dinilai sebagai kompromi antara kebutuhan keamanan Israel dan hak pertahanan diri Palestina.

Halaman Selanjutnya
img_title