Detik-Detik Mencekam! Polisi Gerebek Rumah Penyekapan di Tangsel, 5 Korban Disiksa karena Jual-Beli Mobil
- ilustrasi
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi, membenarkan penangkapan para pelaku serta pembebasan lima korban penyekapan. Ia menjelaskan bahwa pihaknya bergerak cepat begitu menerima laporan mengenai dugaan penyekapan yang berkaitan dengan transaksi jual-beli kendaraan. “Dalam waktu singkat, kita bersyukur semua bahwa pelaku sudah diamankan oleh Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Kemarin siang diamankan,” ujar Ade pada Rabu, 15 Oktober 2025.
Ade menambahkan, hingga kini penyidik masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap para pelaku. Dari hasil sementara, tiga orang telah ditetapkan sebagai terduga pelaku utama yang diduga terlibat langsung dalam penyekapan dan penyiksaan. “Saat ini masih dilakukan pemeriksaan. Ada tiga orang yang diamankan,” ungkapnya.
Kasus ini bermula dari laporan masyarakat yang mendengar adanya jeritan dan suara gaduh dari salah satu rumah kontrakan di wilayah Tangsel. Setelah dilakukan penelusuran, diketahui bahwa rumah tersebut menjadi lokasi penyekapan korban yang tertipu dalam transaksi jual-beli mobil. Para korban disebut datang untuk menyelesaikan urusan jual beli, namun justru dianiaya dan disekap selama beberapa hari.
Sebelumnya, beredar pula rekaman video yang memperlihatkan tiga pria dengan punggung penuh luka tengah mengoleskan salep ke tubuh masing-masing. Dalam video tersebut, tampak ketiganya duduk saling membelakangi sambil bergantian mengobati luka-luka akibat pukulan benda tumpul. Di sisi lain, dua pria lain berdiri mengawasi dengan ekspresi garang dan memberi perintah agar korban mengoleskan obat dengan benar. Salah satu dari mereka terdengar berkata dengan nada mengancam, “Cepat, jangan banyak alasan. Olesin semua biar nggak infeksi!”
Video itu sontak viral di media sosial dan memicu kemarahan publik. Banyak warganet mengecam tindakan kejam para pelaku yang memperlakukan korban layaknya tahanan tanpa hak. Unggahan tersebut juga mempercepat gerak aparat kepolisian untuk menelusuri lokasi dan identitas para pelaku.
Kini, setelah pembebasan para korban, polisi tengah mendalami motif di balik aksi sadis ini. Dugaan sementara, para pelaku merasa dirugikan dalam transaksi jual-beli mobil, sehingga memilih menahan para korban secara paksa untuk memaksa pengakuan atau kompensasi. Namun, penyidik masih mendalami apakah ada motif lain seperti dendam pribadi atau penipuan berantai.