Timnas Indonesia Lepas Kluivert, Erick Thohir Beberkan 3 Target Besar Menuju Piala Dunia 2030

Erick Thohir
Sumber :
  • tvonenews.com

Gadget – Setelah melalui periode penuh dinamika bersama Patrick Kluivert, Timnas Indonesia kini memasuki babak baru. PSSI secara resmi mengumumkan pemutusan kerja sama dengan pelatih asal Belanda tersebut pada Kamis, 16 Oktober 2025, setelah hampir satu tahun menangani skuad Merah Putih.

Media Vietnam Sindir Timnas U-17 Indonesia, Sebut Belum Menang Jelang Piala Dunia 2025

Pemutusan kontrak itu tak hanya berlaku bagi Kluivert, melainkan juga seluruh jajaran pelatih yang bekerja bersamanya, termasuk staf kepelatihan di Timnas U-20 dan U-23. Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa federasi tengah menyiapkan restrukturisasi besar-besaran di level nasional.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan pesan perpisahan melalui akun media sosialnya. Ia menegaskan rasa terima kasih atas kontribusi Kluivert dan timnya selama membangun pondasi baru bagi sepak bola Indonesia.

Dibongkar Orang Terdekat, Shin Tae-yong Tolak Banyak Tawaran Usai ‘Ditendang’ dari Timnas Indonesia

“Terima kasih atas kontribusi yang sudah diberikan Coach Patrick Kluivert dan tim kepelatihan selama hampir 12 bulan untuk PSSI dan Timnas Indonesia. Dengan penuh rasa hormat, kedua pihak sepakat mengakhiri kerja sama ini,” tulis Erick Thohir di Instagram.

Ucapan tersebut juga disertai apresiasi kepada seluruh pemain, ofisial, serta suporter yang telah berjuang membawa Indonesia menorehkan sejarah baru—yakni menembus Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Wonderkid Liga Belanda Mirip Messi, Keturunan Maluku Ini Bisa Jadi Amunisi Baru Timnas Indonesia

Erick Thohir Beberkan 3 Target Besar Timnas Indonesia

Seiring berakhirnya era Kluivert, Erick Thohir menegaskan arah baru yang akan menjadi fokus PSSI ke depan. Ia menyebut ada tiga target besar yang akan dikejar oleh Timnas Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.

1. Masuk ke 100 Besar Ranking FIFA

Target pertama adalah membawa Timnas Indonesia menembus ranking 100 besar dunia. Saat ini, posisi Garuda masih berada di luar seratus besar, meski telah menunjukkan peningkatan signifikan dalam dua tahun terakhir. PSSI menilai pencapaian ini penting sebagai dasar membangun reputasi internasional dan menarik perhatian klub serta federasi lain.

2. Fokus Menuju Piala Asia 2027

Erick menegaskan bahwa Piala Asia 2027 akan menjadi ajang pembuktian penting bagi generasi muda Indonesia. Kompetisi empat tahunan itu diharapkan menjadi panggung bagi pemain-pemain seperti Jay Idzes, Asnawi Mangkualam, dan Marselino Ferdinan untuk membawa Garuda tampil lebih matang secara taktik dan mental.

3. Mempersiapkan Piala Dunia 2030

Target jangka panjang paling ambisius adalah berpartisipasi di Piala Dunia 2030. Erick menyadari misi ini tidak mudah, tetapi ia menilai pondasi yang telah dibangun selama dua edisi kualifikasi terakhir dapat menjadi modal berharga.
“Kita akan melakukan evaluasi menyeluruh dan menentukan target bagi Timnas Indonesia untuk bisa masuk ranking 100 besar FIFA, tampil kompetitif di Piala Asia 2027, dan mempersiapkan diri menuju Piala Dunia 2030,” ujar Erick Thohir.


Kandidat Pelatih Baru Mulai Bermunculan

Setelah kepergian Patrick Kluivert, kursi pelatih utama Timnas Indonesia kini menjadi topik hangat di kalangan publik dan media. Meski PSSI belum mengumumkan pengganti resmi, sejumlah nama besar mulai dikaitkan dengan posisi tersebut.

Nama Park Hang-seo (eks Vietnam) dan Akira Nishino (eks Thailand dan Jepang) disebut sebagai kandidat kuat dari Asia. Kedua pelatih itu dikenal memiliki rekam jejak solid dalam membangun tim nasional dengan disiplin dan struktur yang kuat.

Namun, yang paling mengejutkan, muncul rumor bahwa Louis van Gaal, mantan pelatih timnas Belanda dan Manchester United, sedang mempertimbangkan tawaran dari Indonesia. Spekulasi ini mencuat setelah beberapa media Eropa melaporkan adanya komunikasi intens antara pihak Van Gaal dan federasi Asia Tenggara.


PSSI Siapkan Restrukturisasi Total

Selain pergantian pelatih, PSSI disebut juga akan melakukan restrukturisasi sistem pembinaan nasional. Fokus utama diarahkan pada peningkatan kompetisi usia muda, integrasi pemain diaspora, serta kolaborasi dengan klub Liga 1 untuk sinkronisasi program latihan.
Langkah ini diharapkan dapat menciptakan jalur berkelanjutan dari Timnas U-17, U-20, hingga senior, agar visi jangka panjang menuju Piala Dunia 2030 bisa terealisasi dengan konkret.

Erick Thohir juga menegaskan bahwa federasi tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama dalam pengelolaan tim. Ke depan, PSSI akan menekankan proses seleksi pelatih dan pemain berdasarkan performa dan profesionalisme, bukan sekadar popularitas.


Pemutusan kerja sama dengan Patrick Kluivert memang menjadi akhir dari satu babak, tetapi sekaligus membuka peluang bagi era baru yang lebih realistis dan terarah. Dengan tiga target besar yang telah dipatok, PSSI tampak ingin membawa Timnas Indonesia naik kelas secara global.

Jika target masuk 100 besar FIFA dapat tercapai dalam waktu dekat, maka fondasi menuju Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030 akan semakin kuat. Tantangannya kini ada pada konsistensi, regenerasi, serta kemampuan federasi menjaga kesinambungan program.

Meski kehilangan Kluivert mungkin terasa mengejutkan bagi sebagian pendukung, keputusan ini menunjukkan bahwa Erick Thohir dan PSSI ingin bergerak cepat, menata ulang strategi dan struktur demi masa depan sepak bola Indonesia yang lebih profesional dan berdaya saing.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget