Wow, Martapura dan Samarinda Masuk Daftar 20 Kota Terpanas di Dunia!
- hydro coco
Gadget – Saat ini, Situs Air Quality Index (AQI) merilis daftar 20 kota terpanas di dunia secara real-time yang diperbarui setiap saat. Menariknya, dua kota di Indonesia berhasil masuk dalam daftar tersebut, yakni Martapura di Kalimantan Selatan dan Samarinda di Kalimantan Timur. Meskipun demikian, mereka bukan menjadi kota terpanas di dunia karena posisi puncak diduduki oleh beberapa kota di Australia.
Daftar 20 Kota Terpanas di Dunia Versi Realtime AQI
Berdasarkan data dari AQI per Jumat (17/10/2025) pukul 12.40 WIB, berikut adalah daftar lengkap 20 kota terpanas di dunia beserta suhu tertinggi yang tercatat:
- Andamooka, Australia: 39°C
- Thargomindah, Australia: 39°C
- Katherine, Australia: 38°C
- Martapura, Indonesia: 37°C
- Samarinda, Indonesia: 36°C
- Fo Shan Shi, China: 35°C
- Qingyuan, China: 35°C
- Heshan, China: 35°C
- McMinns Lagoon, Australia: 35°C
- Dongguan, China: 35°C
- Darwin, Australia: 35°C
- Jiang Men Shi, China: 35°C
- Guangzhou, China: 35°C
- Sihui, China: 35°C
- Foshan, China: 35°C
- Mount Isa, Australia: 35°C
- Hsinchu, Taiwan: 35°C
- Zhubei, Taiwan: 35°C
- Bade, Taiwan: 35°C
- Pingzhen, Taiwan: 35°C
Mayoritas kota-kota lain yang masuk dalam daftar berasal dari wilayah China dan Taiwan, dengan suhu rata-rata sekitar 35°C.
Penyebab Cuaca Panas di Indonesia
Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Guswanto, menjelaskan bahwa penyebab utama suhu panas ekstrem di Indonesia pada bulan Oktober adalah gerakan semu matahari yang berada di selatan ekuator. Selain itu, ada faktor tambahan berupa penguatan angin timuran atau Monsun Australia, yang membawa massa udara kering dan hangat ke wilayah Indonesia.
“Kondisi ini menyebabkan pembentukan awan menjadi minim sehingga radiasi matahari dapat mencapai permukaan bumi secara maksimal,” ujar Guswanto kepada Kompas.com.
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk menghindari paparan langsung sinar matahari terutama pada jam-jam puncak intensitas, yaitu antara pukul 10.00–16.00 WIB. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah risiko terkena dehidrasi atau bahkan stroke panas.
Kesimpulan
Cuaca panas yang terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, merupakan dampak dari pola pergerakan matahari dan kondisi atmosfer global. Meskipun Martapura dan Samarinda masuk dalam daftar 20 kota terpanas di dunia, suhu mereka masih lebih rendah dibandingkan kota-kota di Australia yang mendominasi ranking.