Louis van Gaal, Si Jenius Keras Kepala: Dari Ajax hingga Manchester United, Begini Deretan Prestasinya yang Bikin Dunia Takjub!

Louis van Gaal
Sumber :
  • Manchester United

Louis van Gaal dikenal sebagai salah satu pelatih paling berpengaruh dalam sejarah sepak bola modern. Sosok asal Belanda ini bukan hanya terkenal karena ketegasan dan disiplin tinggi dalam melatih, tetapi juga karena deretan prestasi gemilang yang diraihnya bersama klub-klub elite Eropa dan tim nasional. Selama lebih dari tiga dekade kariernya, Van Gaal membuktikan diri sebagai pelatih yang mampu membangun sistem permainan yang kuat, mencetak banyak pemain bintang, serta meninggalkan warisan taktik yang masih dipelajari hingga kini.

4 Pelatih Kelas Dunia yang Layak Tangani Timnas Indonesia, Nomor 2 dan 3 Pernah Juara di Inggris

Perjalanan karier Van Gaal sebagai pelatih dimulai secara gemilang bersama Ajax Amsterdam pada awal 1990-an. Di klub inilah reputasinya sebagai pelatih jenius terbentuk. Selama enam tahun menukangi Ajax, ia mempersembahkan tiga gelar Eredivisie pada musim 1993–94, 1994–95, dan 1995–96. Selain itu, ia juga membawa Ajax menjuarai KNVB Cup(Piala Belanda) pada 1992–93, serta tiga kali merebut Piala Super Belanda. Namun, puncak kesuksesannya datang pada tahun 1995 ketika Ajax menjadi juara Liga Champions UEFA, setelah menaklukkan AC Milan 1–0 di final. Tahun yang sama, Ajax juga merebut Piala Super Eropa dan Piala Interkontinental, menegaskan dominasi mereka di level dunia.

Van Gaal dikenal sebagai pelatih yang berpegang teguh pada filosofi “Total Football” khas Belanda. Namun, ia memodernisasi konsep itu dengan penekanan pada organisasi taktik dan efisiensi permainan. Di tangannya, banyak pemain muda seperti Edwin van der Sar, Clarence Seedorf, Edgar Davids, Patrick Kluivert, dan Marc Overmars tumbuh menjadi bintang besar. Tak heran jika Ajax pada masa itu dianggap sebagai salah satu tim terbaik dalam sejarah sepak bola Eropa.

Rafael Struick dan Ivar Jenner Siap Tampil, Media Vietnam Ragukan Peluang Timnas Indonesia di SEA Games 2025

Kesuksesan di Belanda membuka jalan bagi Van Gaal menuju Barcelona pada 1997. Bersama klub raksasa Spanyol itu, ia kembali menunjukkan kualitasnya. Dalam periode pertamanya (1997–2000), ia mempersembahkan dua gelar La Ligaberturut-turut (1997–98 dan 1998–99), serta memenangkan Copa del Rey dan UEFA Super Cup pada 1997. Di Barcelona, Van Gaal tidak hanya meraih trofi, tetapi juga meninggalkan fondasi penting dalam sistem pembinaan pemain muda. Ia memberi kepercayaan besar kepada pemain akademi seperti Xavi Hernández dan Carles Puyol. Meski gaya kepemimpinannya yang keras sering dikritik, warisannya di Camp Nou menjadi dasar filosofi permainan “tiki-taka” yang kemudian disempurnakan oleh Pep Guardiola.

Halaman Selanjutnya
img_title