FIFA Bagi Dana Rp5,4 Triliun, Persib hingga Persija Kecipratan Uang Meski Timnas Gagal ke Piala Dunia 2026
- x.com
Gadget – Meski mimpi Timnas Indonesia tampil di Piala Dunia 2026 kandas, kabar baik datang untuk klub-klub dalam negeri seperti Persib Bandung dan Persija Jakarta. Keduanya dipastikan ikut mendapat bagian dana kompensasi dari FIFA yang jumlahnya mencapai Rp5,4 triliun.
Dana fantastis itu disalurkan melalui skema Club Benefits Programme (CBP), yaitu program resmi FIFA yang memberikan kompensasi kepada klub yang melepas pemainnya untuk memperkuat tim nasional dalam ajang Kualifikasi dan Piala Dunia 2026.
Menurut keterangan resmi FIFA, total nilai CBP kali ini mencapai USD 355 juta atau sekitar Rp5,4 triliun. Angka ini meningkat drastis dibanding edisi sebelumnya pada Piala Dunia 2022 yang hanya mengalokasikan USD 209 juta.
Persib dan Persija Ketiban Rezeki Nomplok
Dalam daftar 29 pemain yang dipanggil Patrick Kluivert pada ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Persib Bandung menjadi klub penyumbang terbesar dari Indonesia.
Empat pemain Maung Bandung yang ikut memperkuat skuad Garuda adalah:
Thom Haye
Eliano Reijnders
Beckham Putra
Marc Klok
Sementara Persija Jakarta juga tidak ketinggalan dengan dua pemain andalannya, yakni Jordi Amat dan Rizky Ridho. Selain itu, Dewa United mengirimkan Stefano Lilipaly, Egy Maulana Vikri, dan Ricky Kambuaya, sementara Malut United mengirimkan Yakob Sayuri dan Yance Sayuri.
Kehadiran pemain-pemain tersebut dalam agenda resmi FIFA membuat klub-klub asal Indonesia otomatis berhak menerima kompensasi finansial dari program CBP. Besarannya disesuaikan dengan durasi waktu pemain tersebut bersama tim nasional dalam masa kompetisi resmi FIFA.
Timnas Gagal, Klub Tetap Untung
Kendati Timnas Indonesia gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2026, hal ini tidak memengaruhi hak klub untuk menerima dana CBP.
FIFA menjelaskan bahwa, berbeda dengan edisi sebelumnya, kali ini kompensasi diberikan sejak tahap kualifikasi, bukan hanya bagi pemain yang tampil di turnamen final.
Kebijakan baru ini membuat klub-klub dari Asia, Afrika, hingga Amerika Selatan mendapatkan kesempatan lebih luas untuk menerima bagian dana FIFA.
Langkah tersebut diambil setelah FIFA dan European Club Association (ECA) menandatangani nota kesepahaman pada Maret 2023 untuk memperluas cakupan dan keadilan kompensasi bagi seluruh klub di dunia.