Shin Tae-yong Diprediksi Coret 4 Pemain Timnas Indonesia Jika Kembali: Siapa Saja Mereka?
- Instagram/@pace_yoojaehoon
Baru setelah Patrick Kluivert datang, Lilipaly kembali dipercaya memperkuat Timnas Indonesia di beberapa laga FIFA Matchday, termasuk pada bulan Juni, September, dan Oktober 2025. Meski demikian, jika Shin kembali, peluang pemain berusia 34 tahun itu untuk bertahan di tim tampaknya sangat tipis. Gaya main Lilipaly yang lebih mengandalkan kreativitas dan tempo lambat dinilai kurang cocok dengan filosofi Shin Tae-yong yang menuntut kecepatan dan intensitas tinggi.
Mauro Zijlstra dan Eliano Reijnders, Belum Cocok dengan Gaya Shin Tae-yong
Selain Klok dan Lilipaly, dua pemain berdarah Belanda, Mauro Zijlstra dan Eliano Reijnders, juga disebut berada dalam posisi yang tidak aman jika Shin Tae-yong kembali ke kursi pelatih.
Shin dikenal kurang menyukai penyerang bertipe target man atau bomber murni yang hanya menunggu bola di depan gawang. Sebaliknya, ia lebih memfavoritkan striker yang aktif bergerak, rajin menekan lawan, serta mampu membuka ruang bagi rekan setim—karakter yang dimiliki Rafael Struick.
Mauro Zijlstra sendiri adalah penyerang bertipe klasik dengan insting mencetak gol tinggi, namun kurang lincah dalam permainan cepat. Dalam debutnya bersama Timnas Indonesia, ia sempat tampak gugup ketika menghadapi Taiwan. Performanya yang belum stabil membuat publik menilai Zijlstra belum cocok dengan filosofi permainan cepat yang selama ini diterapkan Shin Tae-yong.
Nasib serupa juga dialami oleh Eliano Reijnders. Gelandang Persib Bandung berusia 24 tahun itu sempat dimainkan selama 45 menit ketika Indonesia menahan imbang Bahrain 2-2 di era Shin Tae-yong. Namun setelah itu, ia jarang mendapatkan kesempatan bermain. Dalam tiga laga berikutnya—saat Indonesia kalah 1-2 dari China, tumbang 0-4 dari Jepang, dan menang 2-0 atas Arab Saudi—namanya tak lagi masuk daftar susunan pemain utama.
Kemungkinan besar, Shin menilai Reijnders belum mampu memenuhi tuntutan taktis dalam sistemnya yang mengedepankan pressing dan kerja sama antar lini. Meski memiliki teknik bagus, Eliano dianggap masih kurang agresif dan lamban dalam melakukan transisi dari bertahan ke menyerang.