Fix! Louis van Gaal Tegas Tolak Latih Timnas Indonesia, Pilih Fokus ke Misi Kemanusiaan

Louis Van Gaal
Sumber :
  • x.com

Gadget – Publik sepak bola Indonesia sempat dibuat heboh beberapa hari terakhir. Nama Louis van Gaal—legenda besar asal Belanda—disebut-sebut masuk dalam radar PSSI untuk menggantikan Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia.

Ramalan Tony Popovic Terbukti! Patrick Kluivert Gagal Total di Timnas Indonesia

Namun kabar itu akhirnya terbantahkan langsung oleh Van Gaal sendiri. Dalam konferensi pers resmi di Belanda, pria berusia 73 tahun tersebut menegaskan tidak akan kembali ke dunia sepak bola kompetitif, baik sebagai pelatih klub maupun tim nasional.

“Saya tidak berencana melatih tim baru. Saya sudah menutup babak itu dalam karier saya,” ujar Van Gaal, dikutip dari laman resmi NPO 3FM, Senin (20/10/2025).

PSSI Tahan Diri Cari Pengganti Patrick Kluivert, Erick Thohir Akhirnya Buka Suara

Keputusan ini sekaligus menepis rumor yang sempat membuat publik Indonesia berharap besar. Van Gaal kini justru memilih fokus pada misi kemanusiaan yang dianggap lebih bermakna ketimbang mengejar trofi di lapangan hijau.


Legenda Garuda Bongkar Rahasia Pelatih Ideal Timnas Indonesia, Bukan Soal Asal Negara!

Fokus ke Misi Kemanusiaan Lewat Sepak Bola

Dalam kesempatan yang sama, Louis van Gaal mengumumkan bahwa dirinya akan kembali melatih—namun bukan untuk kompetisi profesional, melainkan dalam acara amal bertajuk 3FM Serious Request 2025.

Program tersebut merupakan kegiatan penggalangan dana tahunan di Belanda yang bertujuan membantu lebih dari 20.000 anak penderita penyakit otot langka. Acara ini dijadwalkan berlangsung pada 18–24 Desember 2025 di Glazen Huis, Kota ’s-Hertogenbosch, Belanda.

“Ini misi kemanusiaan yang penting. Saya merasa terhormat bisa kembali ke lapangan untuk tujuan mulia,” kata Van Gaal.

Sebagai duta organisasi Muscles for Muscles, Van Gaal akan memimpin tim yang terdiri dari sejumlah pemain bintang dan figur publik Belanda. Mereka akan berpartisipasi dalam laga eksibisi, sesi interaktif, serta lelang amal untuk mengumpulkan dana bagi anak-anak penderita penyakit otot.

Menurut laporan resmi X/OnsOranje, Van Gaal juga akan berkolaborasi dengan beberapa mantan anak asuhnya saat di Timnas Belanda untuk menarik perhatian publik. Acara ini diharapkan mampu menggabungkan semangat sepak bola dengan nilai-nilai kemanusiaan.


Menutup Rumor Timnas Indonesia

Dengan pengumuman tersebut, Louis van Gaal menegaskan bahwa dirinya tidak akan melatih Timnas Indonesia maupun tim nasional lainnya. Ia menilai, tahap hidupnya saat ini bukan lagi soal strategi, taktik, atau kemenangan, melainkan tentang memberikan dampak positif bagi orang lain.

“Saya sudah banyak mendapat dari sepak bola, sekarang waktunya memberi kembali,” ucap Van Gaal dalam konferensi pers tersebut.

Sikap tegas ini membuat rumor yang sempat berkembang di kalangan pendukung Garuda akhirnya tuntas. PSSI sendiri belum memberikan pernyataan resmi mengenai langkah berikutnya setelah kabar ini. Namun publik kini menyadari bahwa rumor kehadiran Van Gaal di kursi pelatih hanyalah spekulasi tanpa dasar kuat.

Meski begitu, tak sedikit penggemar yang tetap menghormati keputusan pelatih legendaris itu. Van Gaal memang dikenal bukan hanya karena prestasi besar di lapangan—seperti membawa Belanda juara ketiga Piala Dunia 2014—tetapi juga karena sikap humanis dan kepeduliannya terhadap isu sosial.


Sosok Van Gaal dan Warisan untuk Dunia Sepak Bola

Selama kariernya, Louis van Gaal dikenal sebagai sosok pelatih dengan disiplin tinggi dan filosofi taktik yang tajam. Ia pernah menangani klub-klub besar seperti Ajax Amsterdam, Barcelona, Bayern Munich, Manchester United, dan tentu saja Timnas Belanda.

Di usia senjanya, Van Gaal tampak semakin fokus pada nilai kemanusiaan. Sejak pensiun dari tim nasional Belanda pada 2022, ia aktif mendukung berbagai kegiatan amal, terutama yang berhubungan dengan kesehatan anak dan olahraga inklusif.

Langkah Van Gaal ini pun dianggap sebagai contoh nyata bagaimana figur sepak bola dunia bisa menggunakan pengaruhnya untuk hal yang lebih besar dari sekadar pertandingan. Banyak pihak menilai bahwa keputusan tersebut mencerminkan kepribadian kuat sekaligus rasa empati yang tinggi.


Kabar batalnya Louis van Gaal melatih Timnas Indonesia akhirnya terjawab dengan jelas. Alih-alih kembali ke dunia sepak bola profesional, ia memilih mengabdikan waktunya untuk kegiatan kemanusiaan di Belanda.

Bagi publik Indonesia, berita ini mungkin sedikit mengecewakan, namun keputusan Van Gaal menunjukkan bahwa sepak bola bukan hanya soal menang dan kalah, tapi juga tentang memberi manfaat bagi sesama.

Keputusan tersebut sekaligus menjadi pengingat bahwa setiap legenda memiliki cara berbeda untuk meninggalkan warisan—dan bagi Van Gaal, warisan itu bukan lagi trofi, melainkan kehidupan yang berubah berkat sepak bola.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget