Media China Sindir Pedas Timnas Indonesia, Banyak Pemain Naturalisasi tapi Minim Kualitas
- x.com
Kritik ini muncul sebelum kabar resmi pemecatan Kluivert oleh PSSI. Setelah hasil buruk tersebut, federasi memutuskan kerja sama dengan sang pelatih bersama staf lainnya seperti Gerald Vanenburg (U-23) dan Frank van Kempen (U-20).
PSSI Bersih-bersih Tim Pelatih Asal Belanda
Keputusan PSSI untuk menghentikan kerja sama dengan tim pelatih asal Belanda disebut sebagai langkah strategis dalam membangun arah baru pembinaan sepak bola nasional.
“Penghentian kerja sama ini dilakukan atas dasar persetujuan kedua pihak, dengan mempertimbangkan dinamika internal dan arah strategis tim nasional ke depan,” tulis pernyataan resmi federasi.
Dengan berakhirnya kontrak tersebut, tim pelatih asal Belanda itu tak lagi menangani Timnas Indonesia senior, U-23, maupun U-20. Langkah ini diharapkan bisa membuka jalan bagi pembenahan baru dalam sistem pelatihan, termasuk evaluasi terhadap efektivitas program naturalisasi.
Kritik media asing seperti dari China ini sebenarnya menjadi refleksi penting bagi sepak bola Indonesia. Pemain naturalisasi memang bisa memperkuat tim, namun tanpa pembinaan jangka panjang dan sistem taktik yang kuat, hasilnya akan sulit maksimal.
Program naturalisasi semestinya diiringi dengan peningkatan kualitas pemain lokal, pengembangan akademi, serta kontinuitas strategi di semua level timnas. Tanpa itu, perbedaan gaya bermain dan adaptasi budaya hanya akan menimbulkan ketimpangan di dalam skuad.
Presiden PSSI Erick Thohir sempat menjelaskan alasan mengapa pihaknya merekrut pelatih asal Belanda seperti Patrick Kluivert.
“Banyak pilihan, bisa Italia, bisa Spanyol, tapi dengan waktu singkat 2,5 bulan kami harus menjaga dinamika. Termasuk soal kesamaan kultur dengan pemain diaspora,” ujar Erick dalam konferensi pers di Jakarta.
Namun, hasil di lapangan membuktikan bahwa kesamaan kultur belum tentu menjamin hasil maksimal. Kini publik menunggu arah baru dari PSSI, termasuk siapa sosok pelatih berikutnya yang akan dipercaya membangun kembali kepercayaan publik terhadap Timnas Indonesia.
Sindiran media China terhadap Timnas Indonesia seharusnya menjadi alarm keras bagi federasi dan tim pelatih. Banyaknya pemain naturalisasi tanpa sistem dan strategi solid hanya akan menjadi angka tanpa makna. Kini, setelah Patrick Kluivert dipecat, publik berharap PSSI bisa menata ulang arah pembinaan agar prestasi Garuda tak sekadar penuh nama besar, tapi juga kualitas yang nyata di lapangan.