5 Alasan Shin Tae-yong Layak Kembali Pimpin Timnas Indonesia

Shin Tae-yong
Sumber :
  • Instagram Erick Thohir

Gadget – Nama Shin Tae-yong kembali jadi sorotan setelah ia menyatakan masih ingin melatih indonesia">Timnas Indonesia. Sejak PSSI resmi memecat Patrick Kluivert pada Oktober 2025, banyak suara publik yang menginginkan pelatih asal Korea Selatan itu kembali.

Belum Ada Rapat, Belum Ada Nama! PSSI Bantah Kencang Isu Pelatih Baru Timnas

Alasan utamanya jelas — STY bukan sekadar pelatih, tetapi simbol kebangkitan sepak bola Indonesia. Berikut lima alasan kuat mengapa Shin Tae-yong masih layak dipercaya memimpin Garuda Merah Putih di era baru.


Media Inggris Heran: FIFA dan AFC Bungkam Soal Protes Indonesia atas Keuntungan Arab Saudi

1. Punya Rekam Jejak Sukses Bersama Indonesia

Shin Tae-yong meninggalkan jejak luar biasa selama menukangi Timnas Indonesia sejak 2019. Ia membawa Indonesia lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023 dan menembus putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia — sebuah pencapaian bersejarah yang belum pernah dicapai sebelumnya.

Jurnalis Inggris Bongkar Dugaan Kecurangan FIFA-AFC, Timnas Indonesia Jadi Korban di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Selain itu, STY sukses mengantarkan Timnas U-23 ke semifinal Piala Asia U-23 2024, bahkan nyaris mengantarkan Garuda Muda ke Olimpiade Paris 2024. Tak hanya hasil, gaya bermain Indonesia di bawah arahannya terlihat lebih modern, disiplin, dan percaya diri menghadapi tim-tim besar Asia.


2. Mampu Membentuk Mental dan Disiplin Pemain

Salah satu warisan terbesar Shin Tae-yong bukan hanya taktik, melainkan mental juang dan kedisiplinan. Ia dikenal sebagai pelatih yang keras namun adil, membangun kultur profesional yang sebelumnya jarang terlihat di skuad Garuda.

STY tidak ragu mencoret pemain yang malas latihan atau tak menjaga pola makan, sekalipun pemain tersebut populer. Sikap tegas itu membuat banyak pemain muda Indonesia berkembang pesat, seperti Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, hingga Ernando Ari.

Kini, Timnas Indonesia dikenal sebagai tim yang tidak mudah menyerah dan punya mental bertanding yang kuat — warisan langsung dari tangan dingin Shin Tae-yong.


3. Memahami Karakter Pemain Indonesia

Berbeda dengan pelatih asing sebelumnya, Shin Tae-yong sudah memahami karakter pemain Indonesia dari luar dan dalam. Selama lima tahun di Tanah Air, ia berinteraksi langsung dengan sistem pembinaan lokal, kompetisi Liga 1, hingga dinamika federasi.

Ia tahu cara mendekati pemain muda, memahami bahasa tubuh, bahkan sedikit banyak menguasai bahasa Indonesia. Faktor adaptasi ini sangat penting karena pelatih asing sering kesulitan memahami budaya dan emosi pemain Indonesia.

Dengan pengalaman itu, Shin tak perlu waktu lama untuk kembali membangun fondasi jika dipercaya lagi oleh PSSI.


4. Memiliki Visi Jangka Panjang dan Konsisten

Shin Tae-yong bukan pelatih instan. Sejak awal, ia menekankan pembangunan tim secara bertahap dan berkelanjutan. Programnya mencakup pembinaan usia muda, pemantauan pemain diaspora, serta penerapan gaya bermain modern yang menekankan pressing dan transisi cepat.

Ia membangun sistem bukan hanya untuk menang hari ini, tapi untuk menciptakan generasi emas sepak bola Indonesia di masa depan. Ketika programnya dihentikan mendadak pada awal 2025, banyak pengamat menilai proyek tersebut belum selesai.

Jika diberi kesempatan kedua, STY bisa melanjutkan rencana besar yang sempat terhenti dan membawa Indonesia ke level yang lebih tinggi di Asia.


5. Dukungan Publik dan Pemain Masih Kuat

Tidak bisa dipungkiri, Shin Tae-yong masih memiliki tempat spesial di hati para pendukung Garuda. Tagar #KembalikanSTY sempat menjadi trending di media sosial setelah PSSI memecat Patrick Kluivert.

Banyak pemain juga menyiratkan rasa hormat dan dukungan terhadap pelatih 54 tahun itu. Beberapa di antaranya masih berkomunikasi secara pribadi, menunjukkan betapa dalam pengaruhnya di ruang ganti.

Publik percaya, di tangan STY, Timnas Indonesia bukan hanya tampil disiplin, tapi juga punya arah dan identitas permainan yang jelas. Hal inilah yang membuat banyak pihak menilai, kembalinya Shin Tae-yong bisa mengembalikan gairah sepak bola nasional.


Shin Tae-yong bukan hanya sekadar mantan pelatih, tetapi arsitek kebangkitan Timnas Indonesia. Ia membawa perubahan nyata dalam mental, disiplin, dan cara bermain Garuda di level internasional.

Kini, setelah kegagalan era Patrick Kluivert, PSSI punya kesempatan emas untuk memperbaiki arah proyek jangka panjang. Jika Shin benar-benar kembali, bukan hanya nostalgia yang dihidupkan, tapi juga harapan besar bahwa Garuda bisa kembali terbang lebih tinggi di Asia.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget