Media Belanda Sindir Keras PSSI, Ramalkan Nasib Suram Timnas Indonesia Usai Pecat Patrick Kluivert

Patrick Kluivert dan Staff Kepelatihan
Sumber :
  • tvonenews.com

Gadget – Kabar kurang sedap datang dari media asal Belanda yang menyoroti keputusan besar PSSI usai Timnas Indonesia gagal melangkah ke Piala Dunia 2026. Media terkemuka NOS.nl menulis laporan panjang mengenai kondisi terkini sepak bola nasional yang dinilai berada di “persimpangan berbahaya” setelah seluruh jajaran pelatih asal Belanda diputus kontraknya.

Media Vietnam Sindir Timnas U-17 Indonesia, Sebut Belum Menang Jelang Piala Dunia 2025

Dalam tajuk beritanya, NOS.nl menuliskan sindiran tajam:

“Kluivert dan rekan-rekannya sudah pergi. Bagaimana mungkin Indonesia yang begitu gila bola bisa menembus Piala Dunia tanpa mereka?”

Dibongkar Orang Terdekat, Shin Tae-yong Tolak Banyak Tawaran Usai ‘Ditendang’ dari Timnas Indonesia

Laporan tersebut menyoroti keputusan PSSI berpisah dengan Patrick Kluivert beserta staf asal Belanda lainnya, yaitu Alex Pastoor, Denny Landzaat, dan Gerald Vanenburg. Media itu menyebut langkah ini sebagai “pertaruhan besar” bagi proyek pembangunan sepak bola modern Indonesia.

Menurut NOS.nl, keputusan PSSI bukan sekadar soal kegagalan hasil di lapangan, tetapi menandai akhir dari era pendekatan gaya Eropa yang sempat diterapkan dalam tubuh Timnas Indonesia. Mereka menilai, kehadiran pelatih-pelatih asal Belanda telah membawa peningkatan dalam hal taktik, disiplin, serta profesionalisme di skuad Garuda.

Wonderkid Liga Belanda Mirip Messi, Keturunan Maluku Ini Bisa Jadi Amunisi Baru Timnas Indonesia

Era Belanda Berakhir, Pemain Keturunan Masih Bertahan

Meski kepergian Kluivert dan stafnya menimbulkan kekosongan besar, menariknya sejumlah pemain keturunan Belanda seperti Jay Idzes, Sandy Walsh, dan Calvin Verdonk masih berkomitmen membela Timnas Indonesia.

Namun, fakta ini justru menimbulkan perdebatan baru di Eropa. Banyak pihak mempertanyakan apakah Indonesia bisa terus berkembang tanpa dukungan sistem kepelatihan modern dari Eropa.

“Meskipun banyak pemain kelahiran Belanda masih bertahan, hal itu memunculkan pertanyaan besar: bagaimana Indonesia mengembangkan sepak bolanya secara mandiri, dan sejauh mana peran pelatih lokal bisa diperluas?” tulis NOS.nl.

Media itu menilai, keberlanjutan proyek “Eropa gaya Indonesia” kini tergantung pada bagaimana Erick Thohir dan PSSI merancang ulang arah pengembangan tim nasional.


Erick Thohir Jadi Sorotan Usai Pecat Kluivert

Tak hanya menyentil aspek teknis, NOS.nl juga menyoroti posisi Erick Thohir yang kini berada di bawah tekanan besar. Mereka menulis bahwa dalam beberapa hari terakhir, warganet Indonesia ramai membicarakan keputusan kontroversial pemecatan Patrick Kluivert.

“Ketua PSSI Erick Thohir ramai diperbincangkan di media sosial setelah keputusan itu. Ia kini menjadi pusat perhatian publik,” tulis laporan NOS.nl.

Media tersebut juga menyinggung kembali awal kontroversi saat Erick menunjuk Kluivert untuk menggantikan Shin Tae-yong. Kala itu, keputusan tersebut dianggap sebagai perjudian besar karena Kluivert belum punya rekam jejak panjang sebagai pelatih kepala di level tim nasional.

“Thohir menunjuk Kluivert sendiri sebagai pengganti Shin Tae-yong dari Korea Selatan. Pilihan itu langsung menuai banyak kritik sejak awal,” tambah laporan itu.

Kini, setelah kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia justru kehilangan seluruh staf pelatih Belanda yang sempat membawa angin segar dalam sistem permainan tim.


Masa Depan Timnas Indonesia di Persimpangan

Media Belanda tersebut menutup laporannya dengan peringatan keras bahwa perjalanan Timnas Indonesia menuju level Asia sejati masih panjang dan penuh tantangan. Mereka menilai, kehilangan fondasi dari “sentuhan Eropa” akan membuat proses pembangunan kembali berjalan lebih lambat.

Menurut NOS.nl, transisi ini akan menjadi ujian berat bagi PSSI — apakah mereka mampu melanjutkan pembenahan sepak bola nasional dengan kekuatan lokal, atau justru kembali mencari sosok asing untuk menghidupkan kembali struktur yang sudah terbentuk.

Mereka menulis dengan nada pesimistis:

“Indonesia mungkin masih punya ambisi besar menuju Piala Dunia, tapi tanpa tangan-tangan Eropa yang selama ini membentuk kerangka mereka, langkah itu akan jauh lebih sulit.”

Bagi publik sepak bola Tanah Air, pernyataan media Belanda ini menjadi refleksi keras. Di satu sisi, keinginan PSSI untuk mengandalkan tenaga pelatih lokal patut diapresiasi. Namun di sisi lain, kehilangan pengalaman dan disiplin khas Eropa bisa menghambat proses akselerasi yang sudah dimulai sejak era Shin Tae-yong.

Kini, bola panas ada di tangan PSSI dan Erick Thohir. Apakah Indonesia akan kembali ke arah “nasionalisasi penuh” dengan pelatih lokal, atau tetap mempertahankan kombinasi gaya Eropa-Asia? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.


Media Belanda melalui NOS.nl memandang keputusan memecat Patrick Kluivert sebagai titik balik berisiko bagi Timnas Indonesia. Meski beberapa pemain keturunan Belanda tetap bertahan, hilangnya sistem kepelatihan bergaya Eropa disebut akan memperlambat langkah Indonesia menuju panggung besar dunia.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget