ESPN Bongkar Keputusan Mengejutkan PSSI: Pemecatan Patrick Kluivert Dinilai Hancurkan Harapan Besar Timnas Indonesia!
- PSSI
Kluivert kemudian melanjutkan warisan itu dengan pendekatan berbeda, lebih ofensif dan modern. Namun, belum sempat sistemnya berbuah manis, proyek tersebut sudah diputus di tengah jalan. Langkah ini, menurut ESPN, mengirimkan pesan negatif bahwa PSSI kurang memiliki kesabaran dan visi jangka panjang.
“Andai lolos ke Piala Dunia dijadikan tolok ukur tunggal, mengapa kontrak Kluivert dibuat dua tahun? Mengapa tidak mencari pelatih dengan kontrak jangka pendek sejak awal?” tulis ESPN dalam analisisnya. Pertanyaan ini menggambarkan kebingungan publik atas arah kebijakan PSSI yang kerap berubah-ubah tanpa landasan yang konsisten.
Selain itu, ESPN juga menyoroti bahwa pergantian pelatih yang terlalu sering bisa berdampak buruk bagi stabilitas tim. Pemain akan kesulitan beradaptasi dengan filosofi baru yang terus berganti, sementara fans kehilangan kepercayaan terhadap proses pembangunan jangka panjang yang sejatinya sedang berjalan baik.
Potensi Besar yang Terancam Terhambat
Dalam ulasan lanjutannya, ESPN menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi luar biasa di dunia sepak bola. Dengan jumlah penduduk mencapai 283,5 juta jiwa, Indonesia menjadi salah satu negara dengan sumber daya pemain muda terbesar di Asia. Apalagi dalam beberapa tahun terakhir, PSSI telah membuka peluang bagi pemain diaspora untuk memperkuat Timnas.
Berkaca dari perjalanan di Kualifikasi Piala Dunia 2026, ESPN menilai bahwa meski gagal mencapai target akhir, performa Indonesia memperlihatkan grafik peningkatan. Kehadiran pemain-pemain muda dan berpengalaman menunjukkan bahwa Garuda kini memiliki dasar yang kuat untuk berkembang lebih jauh.
Media tersebut bahkan menilai kegagalan ini seharusnya menjadi momentum untuk introspeksi, bukan alasan untuk memutus kerja sama. Kluivert dinilai memiliki pendekatan yang positif terhadap pembinaan jangka panjang. Dengan latar belakangnya sebagai legenda sepak bola Belanda dan pengalaman melatih di level internasional, ia dianggap mampu membangun mentalitas kompetitif di tubuh pemain Indonesia.
Namun, keputusan mendadak PSSI justru membuat proyek ini terhenti di tengah jalan. ESPN menyebut, keputusan tersebut tidak hanya berdampak pada tim, tetapi juga terhadap semangat para pendukung yang selama ini setia memberikan dukungan penuh.