Ditangkap Saat Check-in ke Aljazair: Begini Nasib Pencuri Permata Rp1,6 Triliun dari Louvre
- Gonzalo Fuentes/Reuters
Jaksa Paris, Laure Beccuau, mengonfirmasi penangkapan tersebut dalam pernyataan resmi. “Salah satu tersangka ditahan saat hendak meninggalkan wilayah Prancis,” ujarnya. Tak lama setelah itu, pria kedua juga ditangkap di wilayah Paris.
Kedua pria tersebut kini berada dalam tahanan polisi dan menjalani interogasi intensif. Mereka diduga bagian dari jaringan kejahatan terorganisir yang telah merencanakan aksi ini selama berbulan-bulan.
Respons Pemerintah Prancis: Rahasia Investigasi Harus Dijaga
Meski penangkapan ini merupakan terobosan besar, Jaksa Laure Beccuau justru menyesalkan bocornya informasi ke media. Ia menyatakan bahwa publikasi dini dapat “menghambat upaya lebih dari 100 penyidik yang sedang bekerja siang-malam” untuk memulihkan permata yang dicuri.
Senada dengannya, Menteri Dalam Negeri Laurent Nunez meminta agar semua pihak menjaga kerahasiaan proses hukum. Dalam unggahan di platform X (mantan Twitter), ia menulis:
“Selamat kepada tim investigasi yang bekerja tanpa lelah. Namun, demi keberhasilan operasi, kami mohon media dan publik menghormati privasi proses penyelidikan.”
Permintaan ini menunjukkan bahwa otoritas Prancis belum yakin apakah jaringan pencurian ini melibatkan lebih banyak aktor—termasuk kemungkinan pembeli gelap di pasar seni internasional.
Harta Karun yang Dicuri: Warisan Napoleon yang Tak Ternilai
Delapan perhiasan yang dicuri bukan sekadar barang mewah—mereka adalah saksi sejarah kekaisaran Prancis. Yang paling mencolok adalah kalung zamrud dan berlian yang diberikan Napoleon Bonaparte kepada istrinya, Permaisuri Marie-Louise, pada awal abad ke-19.
Kalung ini merupakan bagian dari “Parure of Emeralds”, satu set perhiasan lengkap yang dibuat oleh perhiasawan kerajaan Marie-Étienne Nitot—pendiri rumah perhiasan Chaumet. Zamrud-zamrud tersebut konon berasal dari Kolombia dan dipilih langsung oleh Napoleon.
Selain itu, para pencuri juga mengambil:
- Mahkota kerajaan bertatahkan berlian
- Anting-anting zamrud besar
- Gelang emas dengan ornamen imperial
- Cincin kenangan dari masa Restorasi Bourbon
Nilai pasar barang-barang ini memang diperkirakan mencapai USD 102 juta, namun nilai sejarah dan budayanya tak ternilai. Jika dijual di pasar gelap, artefak semacam ini bisa “menghilang” selamanya dari koleksi publik.