Ternyata Lidah Bisa Bedakan Air! Ini Alasan Air Mineral Rasanya Tak Sama

Ternyata Lidah Bisa Bedakan Air! Ini Alasan Air Mineral Rasanya Tak Sama
Sumber :
  • allofresh

Menurut studi yang dipublikasikan di Water Research (2020), komposisi ion spesifik lebih menentukan persepsi rasa daripada nilai TDS secara keseluruhan. Artinya, bukan hanya “berapa banyak” mineral, tapi “jenis mineral apa” yang paling berpengaruh.

"Takut Inflasi & Krisis Global" Menurut Bos BlackRock: Ini Saatnya Beli Bitcoin!

5 Mineral Utama dan Pengaruhnya terhadap Rasa Air

1. Sodium (Na⁺) – Memberi Rasa Asin

Dituding Didepak, Megawati Buka Suara: “Ini Permintaan Saya Sendiri!”
  • Air dengan kadar natrium tinggi—umum di daerah pesisir akibat intrusi air laut—akan terasa asin, mirip air laut encer. Meski tidak berbahaya dalam kadar rendah, rasa ini sering dianggap tidak menyegarkan.

2. Kalsium (Ca²⁺) – Sedikit Pahit, Tapi Segar

Belum Ada Rapat, Belum Ada Nama! PSSI Bantah Kencang Isu Pelatih Baru Timnas
  • Kalsium memberikan sensasi pahit ringan yang justru membuat air terasa “berisi” dan menyegarkan. Air dari daerah kapur (karst) biasanya kaya kalsium. Mineral ini penting untuk kesehatan tulang, tapi dalam konsentrasi tinggi bisa membuat air terasa “keras”.

3. Bikarbonat (HCO₃⁻) – Rasa Manis Alami

  • Inilah rahasia di balik air pegunungan yang terasa lembut dan sedikit manis. Bikarbonat menetralkan keasaman air, menciptakan pH yang seimbang dan sensasi mulut yang nyaman. Banyak air mineral premium sengaja dipilih dari sumber dengan kadar bikarbonat tinggi.

4. Magnesium (Mg²⁺) – Pahit Ringan, Tapi Bermanfaat

  • Magnesium memberikan rasa pahit halus, mirip kalsium, tapi lebih “ringan”. Air yang mengandung magnesium sering dianggap lebih menyegarkan karena mineral ini membantu fungsi otot dan saraf. Namun, jika kadarnya terlalu tinggi, rasa pahit bisa mendominasi.

5. Sulfat (SO₄²⁻) – Rasa Getir dan Efek Pencahar

  • Sulfat meninggalkan rasa getir atau sepat di ujung lidah. Dalam kadar tinggi, air bisa terasa tidak enak dan bahkan menyebabkan efek pencahar ringan. Sumber air vulkanik atau daerah dengan aktivitas geotermal sering mengandung sulfat lebih tinggi.

Sumber Air Menentukan Profil Rasa: Dari Pegunungan hingga Sumur Dalam

Tidak semua air mineral berasal dari tempat yang sama—dan ini sangat memengaruhi rasanya:

  • Air pegunungan: Melewati lapisan batuan vulkanik atau kapur, kaya bikarbonat dan kalsium. Rasanya lembut, sedikit manis, dan menyegarkan.
  • Air tanah dalam (akuifer dalam): Terlindung dari polusi, tapi bisa mengandung besi atau mangan jika melewati formasi geologis tertentu, memberi rasa logam.
  • Air permukaan (sungai, danau): Lebih rentan kontaminasi, biasanya memerlukan pengolahan intensif yang bisa menghilangkan mineral alami, membuatnya terasa hambar.
  • Air hasil penyulingan atau RO: Hampir bebas mineral, terasa “datar”. Banyak produsen menambahkan kembali mineral (remineralisasi) agar rasanya lebih alami.
Halaman Selanjutnya
img_title