Firman Utina Sentil Keras Patrick Kluivert: “Dia Tak Serius Pilih Pemain Timnas Indonesia!”
- x.com
Ricky Kambuaya dan Posisi yang Salah
Tak hanya soal Klok, Ricky Kambuaya juga menjadi perhatian utama Firman. Ia menilai keputusan menempatkan Ricky sebagai gelandang serang nomor 10 adalah langkah keliru.
“Sejak kapan Ricky Kambuaya bermain di nomor 10? Dia lebih cocok sebagai gelandang yang bergerak dari tengah ke depan, memanfaatkan ruang. Kalau harus ditekan terus, itu bukan tipikalnya Ricky,” jelas Firman.
Menurut Firman, posisi dan peran yang salah membuat Ricky Kambuaya kehilangan kreativitasnya. Padahal, dalam kondisi normal, pemain asal Papua itu dikenal memiliki kemampuan menembus lini pertahanan dan menciptakan peluang.
“Pelatih seharusnya bisa melihat potensi masing-masing pemain dan menempatkan mereka di posisi terbaik,” tambahnya.
Firman Tegaskan: Kluivert Harus Evaluasi Diri
Firman Utina menutup komentarnya dengan menegaskan bahwa Patrick Kluivert dan tim pelatih harus berani melakukan evaluasi mendalam. Menurutnya, pelatih tidak cukup hanya membawa nama besar, tetapi juga harus memahami karakter pemain lokal dan atmosfer sepak bola Indonesia.
“Kluivert dan timnya seharusnya mencoba menggali potensi pemain lebih dalam. Mereka harus tahu posisi terbaik setiap pemain agar tim bisa bermain maksimal,” pungkasnya.
Pernyataan Firman ini menambah panjang daftar kritik terhadap kepemimpinan Kluivert di Timnas Indonesia, yang sejak awal memang menuai tanda tanya. Banyak pihak menilai, meski punya nama besar di Eropa, gaya kepelatihan Kluivert belum menyatu dengan karakter sepak bola nasional.
Kini, publik menanti langkah PSSI dalam menyikapi situasi ini. Apakah akan ada evaluasi terhadap Kluivert, atau justru memberi waktu lebih lama untuk membangun fondasi tim jangka panjang?
Kritik dari Firman Utina memperlihatkan keresahan mantan pemain terhadap arah pembangunan Timnas Indonesia di bawah Patrick Kluivert. Ia menilai kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 bukan hanya soal hasil, tetapi juga soal pemahaman terhadap karakter pemain yang belum sepenuhnya dimiliki sang pelatih.
Dengan tekanan publik yang semakin besar, masa depan Kluivert bersama skuad Garuda kini berada di ujung tanduk, dan evaluasi tampaknya menjadi langkah yang tak terhindarkan.